Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 December 2019

Temu Rembug Brigade Kostratani Provinsi Lampung Optimalisasikan Tupoksi BPP Kostratani

Temu Rembug Brigade Kostratani Provinsi Lampung Optimalisasikan Tupoksi BPP Kostratani
Foto : Kegiatan Pelaksanaan Temu pada 8 BPP yang Mendapat Peralatan IT dalam Pengoptimalan Program Kostratani
20 December 2019

Temu Rembug Brigade Kostratani Provinsi Lampung Optimalisasikan Tupoksi BPP Kostratani

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Dalam rangka optimalisasi tugas fungsi BPP pada program Kostratani di provinsi Lampung, pada tanggal 17 – 18 Desember 2019 telah dilakukan pendampingan pelaksanaan temu pada 8 BPP yang mendapat paket lengkap peralatan IT di 3 kabupaten (kabupaten Lamsel, Lamteng dan Lamtim).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Acara temu rembug dibuka oleh Kadistan masing-masing kabupaten yang bertujuan merencanakan strategi menggerakkan seluruh brigade/ elemen terkait kostratani sehingga benar-benar bisa sebagai komando pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahasan materi rembug tentang peningkatan ekspor hasil pertanian melalui : rekon data peta wilayah, pengembangan agribisnis, dan jejaring kemitraan pada komoditas unggulan daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peserta 89 orang tiga kabupaten ( Lamsel 2 BPP, Lamteng 3 BPP, dan Lamtim 3 BPP) terdiri dari : para brigade (korluh kab, korluh BPP, petugas admin, pelaku usaha, pelaku utama dll), kadistan , kabidluh, balitan, dan BKP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Output kegiatan temu rembug antara lain : – Terbangunnya komitmen penyuluh, petani, pengoleh Kadistan masing-masing kabupaten secara maju, mandiri, dan modern.- Teridentifikasinya data potensi wilayah dan lembaga tiap wilbin penyuluh- Terbangunnya komitmen petugas admin dan penyuluh untuk senantiasa update data simluh, cyber, dsb.- Teridentifikasinya komoditas unggulan tiap kecamatan yang berpotensi untuk dikembangkan baik dari on farm maupun off farm ( hulu-hilir) melalui usaha KWT.- Terbangunnya komitmen penyuluh terhadap peningkatan pendapatan petani dengan pendekatan ke petani supaya mulai berusahatani secara komersial melalui usaha agribisnis komoditas unggulan daerah dengan cara (tanam, petik, olah, kemas, jual, ekspor).- Komitmen penyuluh bersama petani untuk senantiasa menggunakan perangkat IT (hp Android) untuk belajar, dapat solusi masalah pertanian, konsultasi, dan pemasaran hasil pertanian bersama pakar/pengusaha pertanian melalui aplikasi IPB Digital, dsb.- Komitmen senantiasa para brigade akan menghidupkan tugas fungsi BPP sebagai pusat pembangunan pertanian, pusat belajar, pusat konsultasi agribisnis, pusat jejaring kemitraan, puskesmasnya petani, dll.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Teridentifikasinya permasalahan dan solusi pada Kostratani (BPP) sebagai berikut : – Sulitnya mengajak petani untuk menjual hasil usahataninya secara berkelompok (masih sendiri-sendiri) karena terbentur biaya kebutuhan keluarga yang mendesak sehingga perlu pendampingan penguatan KEP sehingga dapat menjawab kebutuhan petani dan kelompok.- Jumlah penyuluh pendamping yang belum memadai karena banyak yang pensiun, dll (1 desa 1 penyuluh), sehingga perlu menambah dan menjalin kerjasama dengan Penyuluh Swadaya dan Penyuluh Swasta.- Biaya operasional BPP yang masih minim, sehingga perlu partisipasi dana APBD dan optimalisasi usahatani di kostratani.- Perlu penyediaan jaringan wifi yang kontinyu.- Gersangnya lokasi di Kostratani, sehingga perlu gerakan Hijau Kostratani melalui demplot/ demfarm, dsb.- Perlu peningkatan kemampuan penyuluh dan petani melalui pelatihan-pelatihan tentang: pemanfaatan IT/ aplikasi digital tentang usahatani dari on farm – off farm, managemen usahatani agribisnis, studi banding.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Harapan dari para Kepala Dinas Pertanian kab. Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Timur bahwa dengan adanya pencanangan program optimalisasi BPP melalui Kostratani, diharapkan seluruh unsur insan pertanian baik penyuluh, pengusaha, petani dll mulai berpikir maju, mandiri, dan modern dengan mengoptimalkan serta memanfaatkan IT untuk peningkatan hasil-hasil pertanian hingga dapat mencukupi pangan 276 juta jiwa rakyat Indonesia bahkan dapat meningkatkan komoditas ekspor.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *