Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

25 April 2020

Tingkatkan Imun Dengan Protein Whey Susu

Tingkatkan Imun Dengan Protein Whey Susu
Foto : Produk Olahan Nata De Whey Kaya Protein
25 April 2020

Tingkatkan Imun Dengan Protein Whey Susu

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Sistem imunitas atau kekebalan tubuh menjadi perhatian dan andalan masyarakat dunia di saat wabah pandemi oleh virus Corona (Covid-19).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini karena, sistem imunitas tubuh menjadi salah satu senjata utama alamiah yang dapat melawan mikro organisme patogen termasuk virus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejumlah bahan aktif dalam bahan pangan, baik dari tanaman maupun hewan diketahui memiliki potensi meningkatkan sistem imun, salah satunya whey protein dalam susu. Whey yaitu cairan hasil samping yang terpisah dari gumpalan susu (dadih) dalam pembuatan keju. Protein whey mengandung asam amino esensial lengkap yang diperlukan tubuh.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Sri Usmiati, peneliti Mikrobiologi Susu, pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen), konsentrasi asam amino esensial dalam whey susu dilaporkan sejumlah peneliti, lebih tinggi dibandingkan dalam kacang kedelai dan jagung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jenis-jenis protein dalam whey susu, antara lain laktoferin, α-laktalbumin, β-laktoglobulin, glikomakropeptida, dan imunoglobulin dengan bioaktivitas sebagai penambah kekebalan tubuh.”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jelasnya melalui sambungan telepon soopecara umum, fungsi bioaktif protein whey susu antara lain sebagai prebiotik, memperbaiki dan membentuk sel-sel dan jaringan tubuh, menghancurkan patogen, dan mereduksi racun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terpisah, Kepala BB Pasca Panen, Prayudi Syamsuri, menambahkan bahwa berdasarkan data dan informasi ilmiah dari kualitas protein whey susu maka Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui BB Pascapanen pada tahun 2018 telah mengembangkan beberapa produk berbasis whey susu, yaitu ‘wheygurt’ dan ‘nata de whey’. “Untuk tahun 2020, BB Pasca Panen mengembangkan bubuk instan protein whey susu”, ujarnya lebih lanjut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pembuatan ‘wheygurt’ dan ‘nata de whey’ relatif mudah”, lanjut Sri Usmiati. Pembuatan Wheygurt hampir sama dengan pembuatan yogurt. Whey susu dipasteurisasi pada suhu kisaran 63-70oC selama 30 menit. Setelah suhu diturunkan menjadi 37oC, whey susu ditambah bahan penstabil (maizena, pektin, CMC atau gelatin) dan yogurt probiotik lsebagai starter (maksimal 60%), serta gula (maksimal 5%) melalui pencampuran menggunakan mixer.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“‘Wheygurt’ kemudian dapat dikonsumsi langsung atau dilakukan pemeraman selama satu hari dalam lemari pendingin agar cita rasa yang dihasilkan maksimal,” urai Sri Usmiati.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Sri menjelaskan pembuatan ‘nata de whey’ yang dilakukan serupa dengan pembuatan ‘nata de coco’, dari air kelapa yang telah dikenal masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Whey susu dipanaskan sampai suhu 70oC, kemudian dicampur asam asetat, gula dan sumber nitrogen hingga mendidih. Setelah dituang ke dalam nampan, dibiarkan di suhu ruang selama 3 jam (nampan ditutup kertas dan diikat).” Tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kemudian, starter bakteri Acetobacter xylinum dimasukkan dan dilanjutkan inkubasi selama 7 hari. Panen dilakukan setelah terbentuk lembaran bening (nata). Lendir yang melapisi lembaran-lembaran nata dibuang, dan lembaran ‘nata de whey’ kemudian direndam satu malam agar bau asam hilang. ‘Nata de whey’ dicuci, dipotong-potong bentuk dadu kecil, dan direbus hingga 2-3 kali agar bau asam benar-benar hilang. “‘Nata de whey’ dikonsumsi dengan air gula atau sirup, dikonsumsi dingin lebih nikmat.” Ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain dapat diolah menjadi kedua produk diatas, whey juga dapat digunakan sebagai bahan pembuat keju. Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry dalam keterangannya mengatakan, “Dengan memanfaatkan protein whey susu menjadi produk olahan, diharapkan dapat mensubstitusi silang agar harga keju menjadi lebih murah sehingga terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, selain itu, pemanfaatan whey susu dapat mendukung program zero waste” lanjut Fadjry.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selama ini, whey susu masih terbatas dimanfaatkan sebagai campuran pakan ternak atau pupuk organik, itupun dalam jumlah sedikit. Lebih dari itu, pemanfaatan protein whey susu menjadi produk yang kaya akan protein, saat ini menjadi penting sebagai pangan alternatif penambah daya tahan tubuh melalui peningkatan aktivitas metabolisme protein dalam sel-sel jaringan tubuh, termasuk sel-sel sistem imunitas.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *