Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

03 June 2019

Tingkatkan Kapasitas, Balitbangtan Kirim Peneliti Ke Korea Selatan

Tingkatkan Kapasitas, Balitbangtan Kirim Peneliti Ke Korea Selatan
03 June 2019

Tingkatkan Kapasitas, Balitbangtan Kirim Peneliti Ke Korea Selatan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Lima peneliti Badan Litbang Pertanian Kementan berkesempatan untuk meningkatkan kapasitasnya dalam hal penanganan pasca panen hortikultura di Korea Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Fajar Kurniawan, STP, M.Sc., peneliti muda di BB Pascapanen didaulat menjadi Ketua Tim dan berkesempatan untuk memaparkan penanganan pascapanen produk pertanian di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pelatihan yang didanai dari program SMARTD ini berjudul Postharvest Technology and Management to Reduce Losses in Agricultural Products dan dilaksanakan selama lima hari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pelatihan hasil kerja sama dengan AFACI ini merupakan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan Badan Litbang Pertanian (customized training), juga sebagai tindak lanjut dari Bilateral Meeting dengan AFACI pada Oktober 2018 lalu di Jakarta saat Dr. Ji Gang Kim melakukan kunjungan ke Badan Litbang Pertanian dan diterima langsung oleh Sekretaris Badan Litbang, Dr. Muhammad Prama Yufdy.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan ini, selain di classroom, para peneliti (Kasma Iswari, Fajar Kurniawan, Alviyani, Sri Satya Antarlina dan Rina Dirgahayu) juga berkesempatan untuk melaksanakan praktikum di laboratorium National Institut of Horticultural and Hebal Science, RDA tentang evaluasi mutu buah Pear dengan alat- alat/instrumen yang lengkap sehingga dalam waktu beberapa menit sudah dapat menghasilkan 5-6 parameter.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Disamping itu para peneliti juga berkesempatan dapat melihat langsung proses pengemasan bunga mawar potong, tomat, semangka, dan paprika hingga sampai ekspor di beberapa packing house. Pertanaman sayuran umumnya dibudidayakan secara hydroponik di dalam green house, yang dapat diatur suhu, kelembaban dan panjang sinar yang dibutuhkan tanaman. Pada umumnya setiap packing house, mempunyai green house. Perusahaan yang mempunyai packing house, tidak hanya menggunakan hasil produksi sendiri, tapi juga dari petani dengan persyaratan tertentu, terutama terkait kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Umumnya petani di Korea juga menanam sayuran di dalam green house dengan sistim hydroponik. Sebagai kilas balik dari peneliti, Ir. Kasma Iswari, MSi dari BPTP Sumbar mengutarakan bahwa apa yang dilakukan Korea Selatan bisa juga diterapkan di Sumatera Barat, tinggal bagaimana pemerintah mendukungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Demikian pula halnya dengan Ir. Sri Satya Antarlina, MSi dari BPTP Jawa Timur, dengan melihat langsung proses pemotongan hingga pengemasan produk hortikultura dimana Jawa Timur juga memiliki potensi untuk merintis eksport bunga potong di Jember atau bahkan juga Banyuwangi. Pada kesempatan tersebut, Ir. Rina Dirgahayu Ningsih, MSi juga mengutarakan bahwa pertanaman hydroponik sangat bagus diterapkan di Kalimantan Selatan, mengingat daerah tersebut sebagian besar adalah rawa, sehingga sulit utk membudidayakan sayuran di lahan, demikian pula untuk pasarnya, perlu dukungan dari pemerintah. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *