Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

08 September 2018

Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat Tasikmalaya dengan Program BEKERJA

Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat Tasikmalaya dengan Program BEKERJA
08 September 2018

Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat Tasikmalaya dengan Program BEKERJA

Pilarpertanian - Pilar – Bimbingan teknis (Bimtek) program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#BEKERJA) berbasis pertanian dilaksanakan Jumat, (7/9/2018) di Desa Cukangkawung, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan sekaligus penanggungjawab supervisi Kabupaten Tasikmalaya, Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan, program #BEKERJA merupakan program strategis Kementan yang bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tahun 2018 ini Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan alokasi 11.802 RTM (rumah tangga miskin) target dan 50 RTM KRPL, sehingga totalnya 11.852 RTM,” ujar Dedi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tempat terpisah, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyambut baik dan mendukung program #BEKERJA untuk kemaslahatan masyarakat Tasikmalaya. Selanjutnya, Uu memerintahkan aparat di bawahnya terutama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, bersama Kementan untuk segera mengimplementasikan program ini di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Drs. Sutarman MM mengatakan, program #BEKERJA di wilayah Kabupaten Tasikmalaya meliputi 5 kecamatan, yakni Kecamatan Sukahening, Kecamatan Jatiwaras, Kecamatan Salopa, Kecamatan Cikatomas, dan Kecamatan Sodonghilir. Sutarman berharap program ini dapat menurunkan angka kemiskinan Kabupaten Tasikmalaya secara signifikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi Dr. Suharsono mengatakan, kegiatan ini terdiri atas jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, meliputi budidaya sayuran dan buah di pekarangan atau pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL). Sementara itu, jangka menengah berupa pemeliharaan ayam kampung unggul Balitbangtan (KUB), serta untuk jangka panjang meliputi budidaya tanaman tahunan (kelapa, kakao, pala, lada, mangga, dan manggis).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Suharsono mengatakan, hingga saat ini telah terdistribusi 90.000 ekor bibit ayam KUB kepada 1.800 RTM di Kecamatan Salopa, Jatiwaras, dan Sukahening. Sementara hingga 10 September 2018, terdapat 11.000 ekor ayam KUB yang didistribusikan di Kecamatan Sodonghilir dengan total bibit ayam KUB yang diberikan mencapai 110.000 ekor kepada 2.020 RTM.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Masing-masing RTM mendapat 50 ekor, pakan 400 kg, vaksin, dan satu unit kandang,” ujar Suharsono menambahkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peneliti Balitnak Bayu Dewantoro, SPt., MSc. Mengatakan, ayam KUB memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat mulai bertelur pada umur 22 minggu atau 5,5 bulan dengan potensi telur hingga 160-180 butir per tahun. “Jumlah ini sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan hasil ayam petelur lainnya,” ujar Bayu. (CN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *