Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 February 2020

Tingkatkan Neraca Dagang Dengan Ekspor Pertanian

Tingkatkan Neraca Dagang Dengan Ekspor Pertanian
Foto: Menteri Pertanian SYL dalam Pelepasan Ekspor Benih Hortikultura.
20 February 2020

Tingkatkan Neraca Dagang Dengan Ekspor Pertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan neraca perdagangan melalui lalu lintas ekspor. Peningkatan dilakukan sebagai upaya menekan angka defisit neraca perdagangan nasional. Selain dengan memperketat impor, Kementan juga mendorong pengusaha dan enterpreneur untuk mensukseskan Gerakan Tiga Kali Ekspor (GraTiEks).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menjelaskan, akses perijinan investasi dan ekspor harus dipermudah dan didorong kuat karena langsung berimbas pada kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Impor hanya akan dilakukan jika ada kebutuhan yang mendesak dan tidak bisa dipenuhi oleh bangsa kita, dengan segala upaya. Itupun harus melalui persyaratan ketat. Sebaliknya, ekspor harus didorong, dipermudah ijinnya dan dilakukan ketika produksi kita surplus atau melebihi kebutuhan masyarakat,” ujar Kuntoro, Kamis (20/2).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada program GraTiEks, kata Kuntoro, Kementan mendorong ekspor komoditas pertanian meningkat signifikan dengan dukungan dari semua pemangku kepentingan pertanian. Ini memerlukan keberanian mengambil resiko dengan cara kerja yang luar biasa dan cerdas. Cara itulah yang akan menjadi kerangka dasar sebagai jalan pertanian Indonesia menjadi maju, mandiri, dan modern.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Gratieks harus menjadi momentum untuk menyatukan kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir. Gerakan ini harus bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi sehingga produk pertanian kita siap ekspor,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mengacu pada data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), volume dan nilai ekspor produk pertanian Indonesia selama periode November-Desember 2019 mengalami peningkatan yang signifikan, yakni sebesar 8,66% dan 10,90%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada periode tersebut, surplus neraca perdagangan produk pertanian Indonesia juga mengalami peningkatan sebesar 34,72%, dibandingkan tahun 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di awal tahun ini, sektor pertanian juga mengalami peningkatan ekspor tertinggi year on year (YOY) dibanding sektor lainnya. BPS mencatat ekspor pertanian Januari 2020 meningkat 4,54% dibanding tahun sebelumnya,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Kuntoro, peningkatan ekspor dan surplus perdagangan produk pertanian dalam beberapa bulan terakhir juga tidak terlepas dari dorongan kuat Menteri Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pak Menteri selalu mendorong agar terus menekan angka impor, dan mendorong ekspor. Dengan peningkatan ekspor, pendapatan petani kita pun secara sendirinya akan meningkat,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kondisi tersebut berdampak meningkatnya neraca perdagangan atau Balance of Trade (BoT) komoditas pertanian. Kenaikan tersebut bahkan mencapai 34,72% atau US$ 1,95 Milyar dari tahun 2018 yang hanya US$ 1,44 Milyar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Disisi lain, BoT produk pertanian mengalami surplus yang cukup tajam yakni 24,52% pada Desember 2019, atau meningkat 61,45% terhadap Oktober 2019.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Keberhasilan program peningkatan ekspor pertanian ini dapat dilihat dari balance trade pertanian yang positif,” pungkasnya. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *