Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

16 April 2020

Varietas Padi Inpari 42, Primadona Kabupaten Barru

Varietas Padi Inpari 42, Primadona Kabupaten Barru
Foto : Pengambilan ubinan Varietas Padi Inpari 42 di lahan sawah Kabupaten Barru.
16 April 2020

Varietas Padi Inpari 42, Primadona Kabupaten Barru

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Para petani di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Selasa (14/4) mulai melaksanakan panen raya di lahan seluas 1.899 ha. Inpari 42 yang merupakan varietas unggul dari Badan Litbang Pertanian menjadi primadona di wilayah ini. Hal itu terbukti dimana 85% padi yang ditanam telah menggunakan varietas unggul yang dilepas tahun 2016.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keunggulan Varietas Inpari 42 di mata petani diantaranya produksi tinggi, rendemen 58-60%, daun bendera tegak menutupi malai sehingga sulit dimakan hama burung pipit serta tekstur nasi pulen. Pemerintah Daerah pun mendukung penuh para petani dalam mengembangkan varietas ini melalui bantuan penyediaan benih padi dan dukungan alsintan khususnya alat panen/Combine Harvester.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Barru Suardi Saleh yang hadir dalam panen tersebut sempat melaporkan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui sambungan konferensi video. Bupati menyampaikan bahwa luas panen padi di Kabupaten Barru sampai dengan Mei adalah 17.796 ha dengan tingkat provitas 7,0 – 7,5 ton/ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati juga melaporkan hasil ubinan padi varietas Inpari 42 yang cukup menggembirakan. “Hasil ubinan padi Varietas Inpari 42 sangat tinggi, yaitu 10,1 ton/ha,” ucapnya bangga. Dalam dialognya, Menteri Pertanian juga berpesan agar pemerintah daerah dapat terus mengawal produksi pangan di wilayahnya. “Karena pangan ini adalah urusan perut rakyat.” Tegas Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala BPTP Sulawesi Selatan Abdul Wahid yang turut mendampingi menambahkan bahwa selain mempunyai produktivitas tinggi, Inpari 42 juga memiliki beberapa keunggulan lain seperti cukup tahan terhadap hama tungro, wereng batang cokelat (WBC), dan hawar daun bakteri. “Inpari 42 juga disebut Green Super Rice, karena telah dirancang untuk memiliki hasil tinggi baik pada kondisi optimum maupun sub optimum, misal kekurangan air atau pupuk,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan yang sama, Ahmad, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Barru menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah siap membantu menyiapkan benih Inpari 42 Kelas FS yang akan diberikan ke petani penangkar untuk memenuhi kebutuhan benih pada musim tanam berikutnya, “kami bekerjasama dengan BPTP Sulawesi Selatan dalam penyediaan benih Inpari 42 ini.” Jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara, saat ini produksi gabah Kabupaten Barru telah mencapai 124.339 ton, dan produksi beras 73.508 ton. Dengan jumlah kebutuhan yang hanya mencapai 19.978 ton maka diperkirakan masih ada surplus 53.530 ton. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *