Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

28 March 2019

Waspada Fall Armyworm FAW

Waspada Fall Armyworm FAW
28 March 2019

Waspada Fall Armyworm FAW

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Fall Armyworm (FAW) atau Spodoptera frugiperda adalah serangga yang berasal dari daerah tropis dan subtropis di Amerika. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) fall armyworm adalah hama yang relatif baru dari Amerika, yang kemunculannya di Benua Afrika pertama kali dilaporkan di Sao Tome dan Principe sekitar Januari 2016.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Banyak ahli memperingatkan jika tidak ada tindakan dalam waktu dekat, ulat tersebut bisa menambah parah krisis pangan. FAO sebagai lembaga dunia tentang pangan dan pertanian menjelaskan, hama tersebut dapat mengakibatkan kerusakan besar tanaman tergantung atas kondisi yang ada dan sulit dikendalikan dengan satu jenis pestisida saja, terutama ketika hama itu telah mencapai tahap pengembangan tempayak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seiring FAW yang terus menyebar, maka FAO menyelenggarakan Consultative Meeting on Fall Armyworm in Asia di Bangkok, 20 – 22 Maret 2019. Tujuan acara tersebut diselenggarakan untuk mengumpulkan para ilmuwan dan praktisi yang relevan membagikan pengetahuan dan pengalaman serta membantu kawasan mempersiapkan persiapan penyebaran FAW di Asia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir mewakili Indonesia, Kepala Balai Penelitian Tanaman Serealia, Balitbangtan, Dr. M. Azrai yang menyampaikan laporannya bahwa jenis hama ini sangat berbahaya karena dapat menyerang semua jenis tanaman serealia dan tanaman kedelai, kecuali tanaman padi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“FAW menyerang tanaman tanpa mengenal fase tumbuh dan musim, tanaman umur 14 dan 30 hst FAW sudah menyerang dengan intensitas di atas 90% dan pada setiap tanaman yang terserang terdapat 2-3 ulat pada setiap tanaman yang terserang.” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam buku terbitan FAO yang berjudul “Integrated management of the Fall Armyworm on maize” menyebutkan bahwa dalam penyebarannya FAW merupakan salah satu jenis ulat grayak yang mempunyai jelajah tinggi karena dapat terbang hingga 100 km per malam serta memiliki beberapa generasi per tahun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dr. M. Azrai juga menyampaikan bahwa belum ada laporan secara resmi tentang kejadian serangan FAW di Indonesia, “tetapi ada informasi ditemukan jenis hama yang sangat mirip dengan FAW di Pasaman Barat dan Lampung,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Azrai menyarankan agar sebagai langkah antisipasi pencegahan dan deteksi perlu dilakukan sosialisasi melalui media sosial, website, penyebaran leaflet/buku saku dan TOT pengenalan dan metode deteksi dini bagi petugas OPT disetiap daerah sentra jagung di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Serta pengetatan pengawasan benih tanaman pangan yang masuk ke Indonesia oleh Badan Karantina Pertanian.” tutupnya. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *