Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

13 July 2018

Perwujudan Ketahanan Pangan Tugas Seluruh Komponen Bangsa

Perwujudan Ketahanan Pangan Tugas Seluruh Komponen Bangsa
13 July 2018

Perwujudan Ketahanan Pangan Tugas Seluruh Komponen Bangsa

Pilarpertanian - Pilar – Presiden R I pertama sekaligus Founding Father kita, Ir.Soekarno saat pendirian Institut Pertanian Bogor pernah mengatakan bahwa pangan merupakan hidup matinya suatu bangsa, apabila kebutuhan pangan rakyat tidak terpenuhi maka malapetaka, oleh sebab itu perlu usaha besar-besaran, radikal, dan revolusioner, karena itu, ketahanan pangan bagian dari ketahanan nasional yang harus diupayakan bersama,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi dihadapan peserta Perangkat Kendali Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agung menyampaikan, potensi sumberdaya pangan Indonesia sangat kaya, namun belum banyak dimanfaatkan dengan baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita punya lebih dari 100 jenis pangan sumber karbohidrat, 100 jenis kacang-kacangan, 250 jenis sayuran, dan 450 jenis buah-buahan. Kita juga masih punya potensi 10,3 juta lahan pekarangan dan 8-10 juta hektar lahan marginal namun perlu dikelola secara optimal,” tambah Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan jumlah sumberdaya yang banyak, menurut Agung, mestinya kualitas konsumsi pangan juga meningkat, namun faktanya ternyata belum.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Isi perut sebagian besar kita masih didominasi padi-padian, lemak, minyak, dan gula, sementara konsumsi hewani, kacang-kacangan, sayur dan buah masih kurang. Hal ini tercermin dari skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang belum mencapai ideal,” jelas Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Skor PPH kita saat ini baru mencapai 90,4. Kita harus tingkatkan terus, sampai nilai ideal yaitu 100, agar kualitas konsumsi naik dan kualitas sumberdaya manusia meningkat,” jelas Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
lndonesia, menurut Agung, merupakan salah satu negara terluas wilayahnya yang memiliki potensi lahan kering dan lahan basah cukup besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tercatat daratan Indonesia tidak kurang 190 juta hektar, dimana 145 juta hektar merupakan lahan kering dan sisanya (45 juta hektar) adalah lahan basah (rawa dan non rawa),” kata Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dari 190 juta itu ada 80 juta hektar yang berpotensi dikembangkan. Jadi kita sebenarnya masih sangat kaya untuk menghasilkan pangan yang beranekaragam” lanjutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia memberikan contoh berbagai upaya yang telah dilakukan Kementerian Pertanian melalui berbagai program seperti: bantuan alat mesin pertanian, peningkatan infrastruktur air (long storage, dam, sumur dangkal,dan sumur bor), pengembangan lahan rawa dan gambut, termasuk pengembangan varietas padi untuk lahan rawa dan lahan kering.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya tegaskan bahwa tugas mewujudkan ketahanan pangan bukan semata-mata tanggungjawab kementerian pertanian. Ini adalah tugas bersama seluruh komponen bangsa, termasuk TNI-Polri,” tegas Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemaparan Kepala BKP Kementan yang membahas masalah Kemandirian Pengelolaan Sumberdaya Pangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Acara ini diikuti oleh 100 peserta dari TNI/Polri, Kementerian/Lembaga, NGO, dan 6 negara sahabat, yaitu perwakilan dari Arab Saudi, Fiji, Australia, Bangladesh, Laos dan Pakistan.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *