Menteri Pertanian Panen Padi dan Membangun Pabrik Tebu Terbesar di Kab. Bombana
Menteri Pertanian Panen Padi dan Membangun Pabrik Tebu Terbesar di Kab. Bombana
Pilarpertanian - Pilar – Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Rabu, (25/07/2018) panen raya padi varietas Konawe dan dialog dengan petani Desa Biru, Kec. Poleang Timur Kab. Bombana.Panen raya dihadiri oleh Bupati Kab. Bombana, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Prov. Sultra, PJ Upsus Prov. Sulawesi Tenggara, Danrem Haluoleo, Kapolda Sultra, Ketua DPRD Kab. Bombana, Kepala Dinas Pertanian Kab. Bombana, Bulog Subdivre Sultra, Dandim, Kepala BPTP Balitbangtan Sultra, peneliti, penyuluh, petani dan beberapa UPTD terkait lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Bombana, Tafdil, SE, MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan UPSUS Pajale dari Kementerian Pertanian, produkstivitas padi di Kab. Bombana meningkat, rata-rata menjadi 7 ton/ha dan tahun 2017 surplus 54%. Salah satu dukungan Kementan adalah alsintan yang telah menyalurkan 20 unit traktor. Selain itu, tahun 2018 ini dilakukan kerjasama dengan BPTP Sulawesi Tenggara semakin ditingkatkan salah satu programnya adalah GP3SI (Gerakan Peningkatan Produksi Pertanian Sawah Irigasi) seluas 1000 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyampaikan bahwa selain pengembangan padi, jagung dan kedelai, di Kab. Bombana akan dibangun pabrik tebu terbesar di Indonesia. “Saat ini telah dimulai penanaman tebu seluas 6.000 ha, sehingga nantinya bisa mensuplai gula di Indonesia wilayah timur”, ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain itu, Kab. Bombana akan dijadikan pusat pengembangan ternak sapi dan pengembangan kelapa dalam”, tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan itu beberapa petani menyampaikan usulan, antara lain : perlunya alat pengering gabah, karena daya tampung pengering di daerahnya sangat terbatas, apalagi jika panen pada saat musim hujan gabah cepat tumbuh, dan pada akhirnya bisa merugikan petani. Selain itu, perlunya Dokter hewan untuk pengawal kesehatan ternak dan perlunya penambahan handtraktor untuk memenuhi kebutuhan di lapangan.(RS)