Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 January 2017

Apresiasi Petani kepada TNI dan Pemerintah

Apresiasi Petani kepada TNI dan Pemerintah
20 January 2017

Apresiasi Petani kepada TNI dan Pemerintah

Pilarpertanian - Bagi petani Indonesia, dalam menjalankan profesinya sebagai petani tentu banyak tantangan dan peluang, suka dan duka dirasakan dalam menghadapi segala macam permasalahan, dimana dalam tahun 2016 dihadapkan pada musim hujan yang tinggi, akibat La-Nina. Tidak kalah beratnya dengan musim kering ekstrim-2015 akibat El-Nino.

Namun, dengan semangat dan kerjasama yang baik. Penyuluh pertanian yang tidak bosannya memberikan pencerahan, pendampingan yang diberikan oleh TNI-AD dan Babinsa, serta dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, segala tantangan tersebut dapat diatasi. Sehingga perjuangan untuk mencapai swasembada pangan, insya Allah bisa diraih.

Tahun 2016, produksi beras terus meningkat menjadi 79,141 juta ton atau naik 4,96 persen dibanding tahun 2015. Sehingga tahun 2016 kita tidak lagi impor beras. Produksi jagung juga meningkat mencapai 23,2 juta ton atau meningkat 18,11 persen, sehingga tahun 2016, mampu mengurangi impor hingga 60 persen. Bahkan beberapa komoditas lainnya mulai ekspor seperti bawang merah, buah dan sayuran. Begitu juga, komoditas pertanian lainnya, produksi dan produktivitasnya melebihi target yang direncanakan sesuai dengan Renstra Kementan 2015-2019.

Menurut Winarno, pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi telah memberikan perhatian serius kepada petani. Keberpihakan pada petani ditunjukkan dalam upaya pencapaian target swasembada pangan yang diikuti dengan kerja nyata dan konkrit untuk mengatasi permasalahan.

Sesungguhnya, banyak permasalahan yang dihadapi dalam percepatan pencapaian swasembada pangan seperti banyaknya alih fungsi lahan, rusaknya infrastruktur/jaringan irigasi; semakin berkurangnya dan mahalnya upah tenaga kerja serta kurangnya peralatan mekanisasi pertanian; belum terpenuhinya kebutuhan pupuk dan benih sesuai rekomendasi, lemahnya permodalan petani, harga komoditas pangan jatuh dan sulit memasarkan pada saat panen raya serta kurangnya tenaga penyuluh.

Namun, melalui berbagai terobosan yang dilakukan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, permasalahan tersebut dapat diselesaikan. Upaya khusus (Upsus) percepatan swasembada padi, jagung dan kedelai yang dicanangkan oleh Mentan tahun 2015 berhasil meningkatkan produksi pangan cukup tinggi. Tahun 2016, Upsus diperluas untuk tujuh komoditas yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, daging dan gula. Dan tahun 2017, akan dilancarkan Upsus SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting) untuk percepatan swasembada daging.

Kunci keberhasilan Upsus adalah diikuti dengan upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi petani. Bantuan perbaikan/rehabilitasi irigasi tersier hingga 3 juta lebih, puluhan ribu unit bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) diberikan kepada kelompoktani/gapoktan, bantuan benih dan pupuk bersubsidi semakin merata dan 5 tepat serta adanya Tim Sergap (Serap Gabah Petani) untuk peningkatan penyerapan gabah/beras petani.

Menteri Pertanian, terus mengoptimalkan terobosan dan program tersebut. Dengan menggandeng TNI-AD. Awal Januari 2015, Mentan menandatangani kerjasama atau nota kesepahaman (MoU) dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat untuk percepatan swasembada pangan. Target tiga tahun (2015-2017) swasembada pangan dapat dicapai.

APRESIASI PETANI KEPADA TNI-AD

Petani Indonesia melalui Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas semangat dan keikhlasan TNI-AD telah membantu petani, mulai dari pimpinan tertinggi sampai Babinsa (Bintara Pembina Desa) mendukung penuh upaya percepatan swasembada pangan.

Babinsa di desa-desa bersama penyuluh pertanian terus mendampingi petani, memberikan semangat dan motivasi untuk mengoptimalkan penggunaan alsintan, mengawal distribusi benih dan pupuk bersubsidi. sehingga penyaluran dan penggunaannya tepat sasaran. TNI-AD dan Babinsa terjun langsung bersama petani membangun dan memperbaiki saluran irigasi. Kesatuan Zeni TNI-AD, mendapat tanggung jawab untuk mencetak lahan sawah baru.

Peran TNI-AD-Babinsa dalam Tim Sergap (Serap Gabah Petani) juga sangat dirasakan oleh petani, terutama menghadapi kejatuhan harga pada saat panen raya akibat dari permainan pedagang dan ulah tengkulak.
Tim Sergap yang didukung TNI-AD untuk mengoptimalkan serapan gabah petani oleh Perum Bulog, telah mampu meningkatkan serapan beras hingga 1 juta ton tahun 2016.
.
Kerja keras petani, bersama TNI-AD, Babinsa dan penyuluh serta semua pihak ternyata telah dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Nilai Tukar Petani (NTP) dan NTUP (Nilai Tukar Usaha Pertanian) tahun 2016 meningkat cukup tinggi.

Sesungguhnya, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional telah memberikan penghargaan berupa Lencana Emas kepada Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam Rembug Paripurna di Asrama Haji Donohudan, Solo, Jawa Tengah, tahun 2015 lalu. Insya Allah, wujud terima kasih petani Indonesia kepada jajaran TNI-AD Republik Indonesia akan memberikan penghargaan Lencana Emas melalui Panglima TNI pada acara Pekan Nasional (PENAS) Petani Indonesia ke XV di Banda Aceh, bulan Mei 2017.

“TNI bersama petani akan terus memperkuat ketahanan pangan. Ketahanan pangan yang kuat, akan memperkuat ketahanan nasional”, tegas

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *