Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 July 2020

BPPSDMP Kementan Bangun Sistem Tingkatkan Produktivitas Pegawai

BPPSDMP Kementan Bangun Sistem Tingkatkan Produktivitas Pegawai
Foto : Sekretaris BPPSDMP Kementerian Pertanian, Siti Munifah Berpendapat Bahwa Produktivitas Pegawai Tidak Boleh Berkurang Meskipun Ada Kebijakan WFH dan WFO.
17 July 2020

BPPSDMP Kementan Bangun Sistem Tingkatkan Produktivitas Pegawai

Pilarpertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian merancang sistem internalisasi kinerja pegawai terintegrasi untuk mendukung kinerja organisasi. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Selain itu, kinerja pegawai juga bisa terpantau secara sistem.

Rencana tersebut disampaikan Kepala BBPSDMP Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, Kamis (17/07/2020). Menurutnya, kebijakan yang membuat sebagian pegawai harus work from home (WFH) dan sebagian work from office (WFO) tidak boleh menghalangi produktivitas.

Menurut Dedi Nursyamsi, rancangan proyek perubahan ini dilakukan berdasarkan amanah Perpres Nomor 39 tahun 2019 mengenai satu data Indonesia, dan Permentan nomor 115 tahun 2014 tentang pedoman pengelolaan satu data pembangunan pertanian yang dalam proses revisi.

“Kita membutuhkan kinerja organisasi yang agile melalui peningkatan kualitas kinerja SDM. Kondisi yang ada saat ini, kinerja pegawai belum terpantau secara efektif melalui sistem yang terintegrasi. Sehingga, mengakibatkan kinerja organisasi belum terpantau secara optimal,” jelasnya.

Dengan sistem internalisasi kinerja pegawai terintegrasi, kinerja pegawai akan terpantau secara efektif melalui sistem yang terintegrasi. Sehingga, mendorong terwujudnya budaya kerja organisasi yang adaptif dan agile.

“Perubahan kinerja pegawai yang menunjang kinerja organisasi, dapat diukur dari bentuk capaian indikator kinerja utama (IKU) Badan PPSDMP. Oleh karena itu, redesain sistem aplikasi yang kita bangun diharapkan bisa memperbaiki cara kerja pegawai agar dapat menggerakkan struktur organisasi secara dinamis. Harapannya, bisa menghasilkan kinerja atau task yang produktif,” katanya.

Dedi menambahkan, terbangunnya sistem pemantauan kinerja pegawai dimaksudkan untuk mendukung fungsi pelayanan perencanaan, penganggaran dan akuntabilitas kinerja BPPSDMP.

“Output yang diharapkan adalah menghadirkan sistem aplikasi pemantauan yang menyediakan data kinerja pegawai yang efektif, efisien, akurat, akuntabel dan terintegrasi dalam organisasi yang agile, kemudian hadir kebijakan tentang sistem pemantauan kinerja pegawai,” jelasnya.

Sedangkan outcome dari rancangan ini adalah tersedianya sistem aplikasi pemantauan kinerja pegawai yang efektif, efisien, akurat, akuntabel dan terintegrasi. Juga tata kelola penyelenggaraan organisasi yang agile.

Sementara itu, Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah yang juga menjadi project leader, mengatakan produktivitas pegawai tidak boleh berkurang meski ada kebijakan work form home (WFH) dan work from office (WFO)

“Walaupun saat ini ada kebijakan yang membuat sebagian pegawai WFO atau WFH, tapi tidak boleh ada kendala untuk bekerja. Kita harus merancang sebuah sistem dimana hal tersebut tidak menjadi masalah dan dalam jarak 500 m sudah bisa absen,” katanya.

Siti Munifah menambahkan, kinerja organisasi yang hebat bisa diciptakan melalui peningkatan kualitas kinerja SDM.

“Kita harus bangun task management system. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kinerja SDM. Dan kinerja pegawai ini tetap bisa terpantau melalui sistem yang dibangun. Jika kualitas SDM meningkat, maka secara otomatis kinerja organisasi akan ikut terangkat,” harapnya.(EZ/ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *