Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

30 November 2022

Irma Suryani Sebut Pernyataan Zulhas Soal Impor Beras Berbahaya, Kontraproduktif Dengan Visi Presiden

Irma Suryani Sebut Pernyataan Zulhas Soal Impor Beras Berbahaya, Kontraproduktif Dengan Visi Presiden
Pemerhati Pangan dari Partai Nasional Demokrat, Irma Suryani Chaniago Mengatakan Bahwa Stok Beras Rakyat Cukup dan Tersedia Sehingga Tidak Perlu Melakukan Impor Beras.
30 November 2022

Irma Suryani Sebut Pernyataan Zulhas Soal Impor Beras Berbahaya, Kontraproduktif Dengan Visi Presiden

Pilarpertanian - Pemerhati Pangan dari Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago mengaku heran dengan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang terkesan maksa agar Indonesia segera melakukan impor beras. Padahal menurut Irma, impor beras sesuai data BPS tidak perlu dilakukan mengingat stok beras rakyat sangat mencukupi. Apalagi pada Januari mendatang para petani di sejumlah sentra memasuki panen raya.

“Terus terang, saya bingung Mendag menyatakan sudah impor beras dan tinggal dikirim. Padahal data BPS yang diperkuat pernyataan para bupati, stok beras rakyat mencukupi dan stok tersedia meskipun harganya sedikit lebih mahal dari beras impor. Tetapi kualitas beras petani juga lebih bagus dari beras impor yang selama ini kita tau,” ujar Irma, Rabu, 30 November 2022.

Irma mengatakan, pernyataan Zulhas mengenai impor beras sangat berbahaya dan bisa memancing emosi petani yang setiap hari berjuang melakukan produksi. Disisi lain, pernyataan Zulhas juga sangat kontraproduktif dengan perintah Presiden yang mengedepankan produksi dalam negeri.

“Lah kok tiba-tiba Mendag impor beras? Bukankah ini menjadi kontraproduktif terhadap perintah presiden dan fakta data BPS. Saya sebagai pemerhati pertanian meminta pemerintah cq. Kemendag jangan memperburuk citra presiden yang beberapa waktu lalu menyatakan kita sudah mampu swasembada pangan dan tidak perlu impor beras. Tolong Mendag berpihak pada petani, kasihan petani kita,” katanya.

Dikatakan Irma, semestinya Mendag melakukan komunikasi dan duduk bersama dengan Kementerian Pertanian, BUMN dan Menteri Keuangan untuk memperkuat support kepada petani. Terutama dalam penyediaan pupuk yang selama ini produksinya kurang.

“Mendag duduk bersama Mentan, Menteri BUMN dan Menkeu, perkuat dan support petani dengan ketersediaan pupuk subsidi yang cukup kuotanya, sehingga ongkos produksi petani rendah. Dengan demikian harga beras bisa dikendalikan. Bukan dengan cara impor beras. Kalau cuma dengan cara instan seperti itu, di mana prestasinya,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan beras impor yang dipersiapkan untuk diimpor ke Indonesia sudah resmi dibeli. Impor beras ini dilakukan untuk memenuhi pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog.

Menurutnya, jika dalam waktu 6 hari itu Kementerian Pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan pasokan Bulog. Maka menurutnya impor harus segera dilakukan.

“Kalau nggak salah dikasih waktu 6 hari. Kalau memang nggak ada lagi kita nggak boleh main-main. Kita harus beli agar stoknya cukup. Kita kasih terus kasih waktu agar Kementan dan Bulog bisa mencukupi kalau misalnya sudah cukup, Ini biar aja itu agar confident kan,” jelasnya.(BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *