Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

13 May 2019

Kembali Menguat, Ekspor Olahan Sawit asal Tanjung Balai Asahan

Kembali Menguat, Ekspor Olahan Sawit asal Tanjung Balai Asahan
13 May 2019

Kembali Menguat, Ekspor Olahan Sawit asal Tanjung Balai Asahan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mencatat adanya kenaikan ekspor minyak kelapa sawit selama periode Januari – April 2019. Kenaikan ini jumlahnya bahkan cukup signifikan yang bisa dilihat melalui data sistim otomasi Barantan (IQFAST).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Barantan, Ali Jamil menjelaskan bahwa ekspor komoditas minyak sawit beserta turunannya pada kuartal pertama cukup mencengangkan, yakni mencapai 546 juta kilogram dengan nilai transaksi sebesar Rp. 5,3 triliun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Alhamdulilah, ini berkat kerjasama semua instansi yang membuat ekspor sawit kita kembali menunjukan tren bagus,” ujar Jamil disela-sela penyerahan Surat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) kepada para pelaku usaha eksportir komoditas pertanian di Tanjungbalai Asahan, Senin (13/5).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jamil menjelaskan, sejauh ini ekspor tahun 2018 hanya membukukan 460 juta kilogram dengan nilai transaksi sebesar Rp. 4,5 triliun. Angka ini lebih rendah dari tahun 2016 yang mencapai 607 juta kilogram dengan nilai transaksi sebesar Rp. 5,5 triliun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan untuk tahun 2017 total ekspor yang ada mencapai 709 juta kilogram dengan nilai transaksi sebesar Rp 6,5 triliun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Karena itu, kami terus berupaya dan bekerja keras menerapkan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai komitmen Indonesia dalam skema keberlanjutan,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, kata Jamil, penguatan ISPO juga berfungsi mempertahankan posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Lebih dari itu, ISPO mampu menjawab pertanyaan banyak pihak terkait tantangan penghasil devisa tertinggi di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Nah, seluruh komoditas yang ada wajib diperiksa karantina untuk menyesuaikan persyaratan negara mitra dagang. Selain itu, kami juga siap melakukan penjaminan kesehatan dan keamanan komoditas ini dengan PC,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tempat yang sama, Kepala Karantina Pertanian Tanjungbalai Asahan, Bukhari menjelaskan bahwa komoditas sawit yang berhasil dilepas di wilayahnya mencapai Rp 6,45 miliar. Nilai transkasi itu masing-masing untuk 234 ton palm kernel stearin yang dikelola PT. Sintong Abadi dan 495.25 MT yang dikelola Multimas Nabati Asahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami juga turut melepas komoditas unggulan lainnya seperti kelapa parut sebanyak 25 ton tujuan Felixtow dan Inggris dengan nilai transaksi setara dengan Rp. 577 juta,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, lanjut Bukhari, ada juga ekspor olahan lain berbentuk sapu lidi sebanyak 350 ton tujuan Pakistan dengan nilai transaksi sebesar Rp. 1,19 miliar. Kemudian ekspor pisang 16 ton, ubi jalar 17 ton, jahe 7 ton, jeruk nipis 4 ton dan kayu manis 6 ton tujuan Malaysia dengan nilai transaksi Rp. 178,5 juta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tak ketinggalan, kami juga melepas domba tujuan Malaysia sebanyak 200 ekor senilai Rp. 200 juta dan 450 kilogram madu senilai Rp 225 juta dengan total ekspor keseluruhan senilai Rp. 8,8 miliar,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Walikota Tanjungbalai Asahan, Syahrial menyampaikan apresiasi kepada Kementan atas pembangunan pertanian di wilayahnya. Kata dia, komitmen Kementan melalui Barantan dalam mengawal ekspor komoditas asal Tanjungbalai Asahan adalah langkah maju yang bisa menjadi andalan devisa negara.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ke depan, kita berharap Barantan dapat membantu adanya perluasan akses pasar negara tujuan ekspor dan lakukan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspor sehingga dapat bertambahnya jenis komoditas yang dapat merambah dunia,” tandasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adapun rangkaian acara penyerahan Surat Kesehatan Tumbuhan Phytosanitary Certificate (PC) ini ditutup dengan peresmian gedung Laboratorium Karantina Pertanian Tanjung Balai Asahan. Peresmian gedung ini merupakan komitmen Kementan untuk meningkatkan pelayanan publik perkarantinaan dan mendorong potensi ekspor andalan. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *