Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 November 2021

Kementan Gandeng TNI dan Petani Kendalikan Hama Tikus di Desa Bejaten Pabelan Semarang

Kementan Gandeng TNI dan Petani Kendalikan Hama Tikus di Desa Bejaten Pabelan Semarang
Foto : Kegiatan Gerakan Pengendalian Hama Tikus di Kelompok Tani Husodomulyo, Desa Bejaten, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah oleh Kementerian Pertanian dan Tentara Nasional Indonesia.
17 November 2021

Kementan Gandeng TNI dan Petani Kendalikan Hama Tikus di Desa Bejaten Pabelan Semarang

Pilarpertanian - Tikus sawah (Rattus argentiventer) merupakan salah satu hama utama pada usaha tani padi yang kehadirannya sering merepotkan petani. Serangan hama tikus yang tidak terkendali dapat menyebabkan pertanaman padi mengalami gagal panen atau puso. Pengendalian hama tikus agar efektif harus dilaksanakan secara bersama-sama, secara serentak pada hamparan yang luas.

Untuk melaksanakan pengamanan produksi pangan dan meningkatkan efektivitas pengendalian hama tikus, saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) telah menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama-sama melakukan kegiatan gerakan pengendalian hama tikus di Kelompok Tani Husodomulyo, Desa Bejaten, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah hari Senin (15/11).

Diterangkan oleh Kepala Desa Bejaten, Salafudin Rafiq, bahwa serangan hama tikus baru terjadi di musim tanam ini dan telah mengakibatkan puluhan hektar tanaman padi di wilayahnya mengalami puso. Petani memerlukan dukungan untuk mengendalikannya.

Selaras dengan keterangan Rafiq, Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, Herawati, menyatakan bahwa serangan tikus terjadi di beberapa wilayah salah satunya di Kecamatan Pabelan. Lokasi pertanaman padi Kelompok Tani Husodomulyo di Desa Bejaten saat ini memerlukan tindakan pengendalian yang segera dan intensif.

“Serangan hama tikus di lahan pertanaman padi Desa Bejaten Kecamatan Pabelan ini perlu segera dikendalikan, agar serangannya dapat terkendali dan tidak mengancam pertanaman padi di musim tanam berikutnya”, jelas wanita yang akrab disapa Hera tersebut.

Menanggapi serangan hama tikus yang masif akhir-akhir ini di beberapa wilayah sentra produksi padi, Kementan melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan telah merespon cepat dengan membuat kegiatan gerakan pengendalian hama tikus pada areal/hamparan yang luas. Untuk mendukung kegiatan gerakan pengendalian tikus tersebut, Kementan menggandeng TNI Bersama petani melaksanakan gropyokan tikus.

Kolaborasi di wilayah Kabupaten Semarang, Kementan bersama Kodam IV Diponegoro dan Kodim 0714/Salatiga untuk bersama-sama berpartisipasi melakukan pengendalian hama tikus di wilayah tersebut. Kegiatan pengendalian tikus ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang, Camat Pabelan, Kepolisian Sektor Pabelan, Kepala Desa Bejaten, beserta petugas POPT, PPL dan petani setempat.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi, menegaskan komitmennya dalam membantu petani untuk menangani serangan OPT dan melakukan upaya-upaya penanganan DPI sebagai suatu bentuk aksi dalam menghadapi La-Nina.

“Untuk menangani serangan hama tikus di Desa Bejaten Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, kami telah meminta bantuan dari Kodam IV Diponegoro untuk melaksanakan kegiatan gerakan pengendalian. Alhamdulilah respon TNI sangat bagus dimana Kodam IV Diponegoro telah menugaskan Kodim 0714/Salatiga untuk membantu dan mengawal kegiatan gerakan pengendalian hama tikus di desa ini”, terang Takdir.

Dalam arahannya, Takdir menegaskan semua baik pemerintah, TNI, Petani, pelaku usaha dan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan perlindungan tanaman dan mengamankan produksi pangan nasional. Menjadi komitmen kita bersama untuk membantu dan mendukung petani dalam mengamankan produksinya dari gangguan hama.

“Saya ucapkan terima kasih kepada TNI yang telah hadir disini unutk membantu mengendalikan hama tikus di wilayah ini. Kita semua mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk melaksanakan pelindungan tanaman, mengamankan produksi dan mendukung pencapaian target produksi pangan yang telah kita tetapkan, untuk memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk Indonesia”, tegas Takdir.

Lebih lanjut ditekankan oleh Takdir bahwa petani sebagai tulang punggung penyedia pangan di negeri ini harus dibantu oleh semua elemen baik dari pemerintah maupun masyarakat luas agar dapat menyediakan pangan dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Petani sebagai tulang punggung penyedia pangan di negeri ini dalam proses produksinya harus kita bantu, kita dukung agar dapat optimal menyediakan pangan yang kita butuhkan, juga untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Bantuan dapat berupa program-program, kegiatan-kegiatan seperti kegiatan pengendalian hama tikus ini, sarana dan prasarana produksi, dan juga stimulus-stimulus lain yang dapat meningkatkan semangat dan kinerja para petani kita”, lanjut Takdir.

Perwakilan Kodam IV Diponegoro yang diwakili oleh Komandan Distrik Militer (Kodim) 0714/Salatiga, Lokajaya Sembada menyampaikan sambutan dan komitmennya bahwa TNI, akan terus bersama dengan petani turut mengawal pengamanan produksi pangan nasional.

“Kami TNI berkomitmen akan selalu bersama petani mengawal dan mengamankan produksi pangan nasional. Selama ini TNI melalui Babinsa telah bersama-sama dengan petani turut mengawal produksi pangan nasional. TNI juga siap membantu pemerintah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pengawalan produksi pangan, seperti kegiatan pengendalian hama tikus yang saat ini kita laksanakan”, tegas Loka.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi dalam sambutannya yang disampaikan secara live melalui zoom Webinar/Bimtek ProPakTani, menyampaikan bahwa Pemerintah melalui Kementan bersama stakeholder yang salah satunya adalah TNI akan bekerja sama, bahu membahu, mendukung petani kita dalam mengamankan produksi pangan dari serangan hama dan gangguan lainnya seperti dampak perubahan iklim. Kita semua saat ini harus waspada dan siap mengantisipasi efek-efek negatif dari serangan hama dan dampak perubahan iklim seperti dampak banjir akibat fenomena La Nina yang sekarang ini berlangsung”, tegas Suwandi.

Pernyataan Suwandi tersebut selaras dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa Kementan akan terus mendukung dan mengawal petani dalam mengamankan produksi pangan melalui berbagai upaya inovatif, program-program dan kegiatan yang mendukung pengamanan produksi pangan dari serangan hama dan penyakit tanaman demi tercapainya target produksi pangan yang telah ditetapkan agar memenuhi kebutuhan pangan bagi seluruh rakyat di negeri ini.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *