Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 March 2019

Khawatir Harga Gabah Anjlok, Petani Minta Bulog Lakukan Pembelian Sekarang

Khawatir Harga Gabah Anjlok, Petani Minta Bulog Lakukan Pembelian Sekarang
20 March 2019

Khawatir Harga Gabah Anjlok, Petani Minta Bulog Lakukan Pembelian Sekarang

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Beberapa daerah sentra produksi beras saat ini sedang panen raya dan mestinya petani bergembira menikmati hasil usahataninya. Namun beberapa petani mengeluh karena harga jatuh dan Bulog belum bergerak melakukan pembelian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejumlah petani di daerah sentra produksi yang dihubungi mengeluhkan dan mengharapkan Bulog segera turun tangan melakukan pembelian gabah mereka.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lalu Saleh, petani dari Lombok Barat – Nusa Tenggara Barat mengeluhkan, sudah seminggu ini harga gabah menyentuh angka Rp 4.000/kg gabah kering panen (gkp).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sudah seminggu ini harga gabah mencapai 4.000 dan cenderung turun terus mencapai 3.800,” kata Lalu Saleh.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami mengharapkan Bulog segera turun kelapangan melakukan pembelian,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal yang sama dikeluhkan Hj. Sarjiah Bolo dari Takalar Sulawesi Selatan. Harga gabah saat ini menyentuh diangka 3.800. “Saya sangat cemas kalau harga begini terus,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harapan saya Bulog harus turun tangan agar harga menjadi normal. Paling tidak bisa diharga 4.200 kg gkp,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Zainal Abidin petani dari Nganjuk Jawa Timur mengatakan harga gabah terus turun dalam 10 hari ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sepuluh hari lalu harga masih 4.300 kg gkg. Namun saat ini sudah anjlok mencapai 3.700,-. Hal ini semakin diperparah dengan turunnya hujan,” keluhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harapan kami Bulog segera melakukan pembelian, agar kami tidak semakin merugi, apalagi kami tidak punya alat pengering,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keluhan yang sama juga disampaikan Sugeng, dari Kecamatan Geneng, Ngawi Jawa Timur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Gabah kami banyak diambil pembeli dari luar kota dengan harga berkisar 3.900 – 4.100, karena Bulog tidak pernah terlihat. Mestinya disaat seperti ini, Bulog hadir melakukan pembelian,” ujar Sugeng.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ibu Fendi dari Desa Palang Jiwa Tretek, Bantul Yogyakarta sebagai petani penggarap dengan lahan 1 hektar menuturkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harga gabah saat ini hanya 3.700 – 3.800 karena hasil panen kurang bagus, sehingga kami tidak mendapat keuntungan. Mestinya saat begini Bulog turun membeli gabah kami. Kalau tidak Bulog, kepada siapa lagi kami menjual?” keluhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari keluhan beberapa petani tersebut, peran Bulog sangat diharapkan dalam melakukan pembelian, karena berapapun Bulog, Ketua KTNA Winarno Tohir mengatakan, saatnya Bulog mencari pasar baru. Jangan berharap hanya kepada pemerintah saja.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya lihat serapan Bulog semakin menurun. Mestinya Bulog harus kreatif mencari pasar agar bisa melakukan penjualan, sehingga bisa menyerap gabah petani,” ujar Winarno.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *