Pilarpertanian - Pilar – Kementerian Pertanian (Kementan) di sektor Peternakan dalam empat tahun terakhir hingga tahun 2018 terus memperlihatkan kinerja yang baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut data yang diperoleh dari Dirjen Peternakan, populasi sapi dari tahin 2014 hingga 2017 mengalami kenaikan sebesar 12,6 persen. Populasi kerbau sejak tahun 2014 sampai 2017 mengalami kenaikan sebesar 4,5 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), I Ketut Diarmita, mengatakan, populasi komoditas ternak lainnya seperti babi, kambing domba, ayam buras, ayam ras pedaging dan petelur, serta itik dari tahun 2014 hingga 2017 ikut mengalami kenaikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia menjelaskan pengembangan komoditas sapi atau kerbau yang terjadi loncatan populasi cukup signifikan dilihat dari rata-rata pertumbuhan populasi sapi atau kerbau dari periode tahun 2014-2017.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada periode 2012-2014 populasi sapi dan kerbau mengalami penurunan per tahunannya hingga 1.03 persen. Sampai akhirnya pada periode sekarang pertumbuhan populasi sapi dan kerbau mengalami kenaikan sebesar 3,83 persen per tahun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejak diberlangsungkannya program SIWAB oleh Kementan, tahun 2017 angka kelahiran pada upsus SIWAB tercatat sebanyak 911 ribu ekor, sedangkan tahun 2018 (per 24 September 2018) tercatat sudah sebanyak 1,18 juta ekor pedet yang lahir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tahun 2018 pemerintah menargetkan kebungtingan sebanyak 2,1 juta ekor dari 3 jura akseptor sapi dan kerbau. Berdasarkan data kumulatif sejak 1 Januari hingga 13 Agustus 2018 capaian IB nasional adalah sebesar 2.855.153 ekor dengan total akseptor sebanyak 2.792.644 ekor atau 93,09 persen dari target akseptor 3 juta ekor tahun 2018. (BS)