Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

01 June 2018

Komisi IV DPR-RI dan Kementan Sidak Stok dan Harga Pangan di Surabaya

Komisi IV DPR-RI dan Kementan Sidak Stok dan Harga Pangan di Surabaya
01 June 2018

Komisi IV DPR-RI dan Kementan Sidak Stok dan Harga Pangan di Surabaya

Pilarpertanian - Pilar – Untuk mengetahui ketersediaan dan harga pangan dua minggu jelang Idulfitri 2018, Komisi IV DPR-RI melakukan Inspeksi mendadak (sidak) bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bulog dan BPOM ke pasar tradisional Wonokromo, dan retail modern di Surabaya, Kamis (31/5). Sidak dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR, Viva Yoga Mauladi dengan sejumlah anggota, untuk memastikan tidak ada gejolak harga pangan, karena stok komoditas pangan cukup tersedia sepanjang Ramadhan dan menjelang lebaran 2018. Setiba dipasar Wonokromo, langsung dilakukan dialog. “Berapa sekilo harga daging sapi?” sapaViva Yoga. “Sekilo masih Rp. 110.000,- pak. Harganya masih sama dengan beberapa hari lalu,” kata Husniah, pedagang daging di pasar Wonokromo. Selanjutnya Viva Yoga beranjak ke pedagang Ayam. “Berapa harga ayam sekilonya,” lanjut Viva. “Harganya masih 36.000,- pak. Tapi kalau seekor ini lebih dari satu kilo,” ujar Fauzan. “Dibanding beberapa hari lalu,” imbuh Viva Yoga. “Masih sama aja pak harganya. Kami tidak mengambil untung banyak, takut nga laku juga,” tambah Fauzan. Seusai keliling pasar Wonokromo, kunjungan dilanjutkan ke pasar retail modern di jl. A. Yani. Diretail modern ini didapati harga daging sapi beku dan daging kerbau beku Rp. 80.000,-/kg. Sedangkan daging ayam dijual Rp. 31.000,-/kg, dan telur Rp. 21.500,- “Dari hasil kunjungan ini, kita masih menemukan komoditas pangan mengalami sedikit kenaikan harga, seperti daging sapi dan daging ayam, terutama di pasar tradisional, sedangkan di pasar retail modern harga sudah sesuai standar,” ujar Viva kepada pers. Viva mengingatkan bahwa kenaikan harga juga bisa diakibatkan distribusi. “Panjangnya rantai distribusi perlu diantisipasi pemerintah, agar jangan sampai kenaikan harga merugikan konsumen, tetapi tidak menambah keuntungan petani produsen,” ujar Viva. Senada dengan Viva Yoga. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan kenaikan harga komoditas salah satunya dipengaruhi kelancaran distribusi dari agen/distributor ke pedagang. “Jika ketersediaan cukup, tapi harganya naik, bisa jadi masalah distribusi tidak lancar,” ujar Agung. “Tapi, dengan cukupnya ketersediaan, saya harap 1-2 hari harga akan turun dan stabil sampai pasca lebaran,” tambah Agung. Menangapi masalah kelancaran distribusi pangan, terlebih menjelang idulfitri, anggota Komisi IV DPR, Oo Sutisna mengatakan, Satgas pangan perlu melakukan pengawasan. Dari sidak yang dilakukan, ketersediaan pangan pokok dan strategis di wilayah Jawa Timur aman, dan mayoritas harga stabil sampai idulfitri 2018.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *