Membangun Usaha Pelayanan Jasa Alsintan UPJA Profesional untuk Demfarm Korporasi Karawang
Membangun Usaha Pelayanan Jasa Alsintan UPJA Profesional untuk Demfarm Korporasi Karawang
Pilarpertanian - Pilar – Studi Banding Pengembangan Demfarm Korporasi Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang ditutup dengan mengunjungi kelompok UPJA Taju Nusantara di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupate Klaten.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
UPJA adalah solusi dalam mengatasi kebutuhan alsintan (alat mesin pertanian) bagi petani, mulai dari pengolahan lahan, pengairan, panen, hingga pascapanen. Namun dalam pelaksanaannya sistem UPJA memerlukan adanya kelembagaan yang mengelola secara profesional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua Tim Studi Banding Kelembagaan Petani sekaligus peneliti Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Dr. Hermanto berharap kepada peserta studi banding ini dapat mempelajari sistem manajemen UPJA pada Kelompok UPJA Taju Nusantara yang berjalan secara profesional dan berkembang dengan pesat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hermanto ingin sistem manajemen UPJA tersebut dapat diterapkan oleh peserta untuk pengembangan demfarm di Karawang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Harapan Hermanto turut diaminkan oleh Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Drs. Muchrodi Suruzi, MSi yang menginginkan sistem UPJA Kelompok Taju Nusantara dapat diterapkan dan dimodifikasi sesuai dengan spesifikasi daerah Karawang. Karena Kabupaten Karawang menjadi Pilot Project dalam Kegiatan Pengembangan Pertanian Korporasi yang didanai oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam pengelolaan Kelembagaan UPJA, menurut Kepala Desa Sidowayah, Hapsoro, SH, “yang terpenting adalah adanya regenerasi dan membangun kelompok yang mandiri tanpa tergantung kepada bantuan pemerintah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mendampingi UPJA, Hapsoro juga mengatakan diperlukannya bantuan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) untuk mengurus berbagai administrasi yang diperlukan, karena UPJA kelompok Taju Nusantara berada di bawah payung BUMDES.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam pelaksanaannya UPJA harus dapat meyakinkan petani agar mau melakukan tanam padi tidak secara manual dan dilakukan dengan menggunakan rice transplanter agar lebih cepat dan efisien. Selain itu yang terpenting harus mampu menyesuaikan waktu tanam serempak dalam satu hamparan lahan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua UPJA Taju Nusantara, Ir. Joko Suyono.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Fungsi kelembagaan UPJA sendiri yaitu melayani jasa alsintan dalam sistem budidaya pertanian, penanganan panen, pasca panen, dan pengolahan hasil pertanian, serta untuk meningkatkan daya saing dan perbaikan kesejahteraan petani. (LN)