Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

23 April 2020

Mentan SYL Lepas Ekspor Mete dari Makassar, Serukan Aktivitas Pertanian Tidak Boleh Berhenti

Mentan SYL Lepas Ekspor Mete dari Makassar, Serukan Aktivitas Pertanian Tidak Boleh Berhenti
Foto : Mentan SYL melepas ekspor komoditas pertanian dari Salodong Makassar.
23 April 2020

Mentan SYL Lepas Ekspor Mete dari Makassar, Serukan Aktivitas Pertanian Tidak Boleh Berhenti

Pilarpertanian - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian kacang mete dan olahannya minyak CNSL (cashew nut shell liquid) berikut juga dengan komoditas lainnya seperti dedak gandum, merica dan cengkeh dengan total nilai ekspor komoditas sejumlah 23,7 milyar dari Salodong, Makassar, hari ini Rabu (22/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hari ini kita melepas ekspor mete ke Eropa dan Amerika ada lima kontainer, dan terus ada pelet ke China dan itu sangat besar nilainya” ungkap Mentan pada kesempatan tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Mentan mengungkapkan ekspor komoditas pertanian kali ini merupakan bentuk nyata kegiatan sektor pertanian yang dilakukan mendukung perekonomian dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat ditengah merebaknya wabah covid-19.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Mete itu lebih banyak dikerjakan dengan padat karya dari orang-orang untuk memastikan pangan harus tetap tersedia, dan disitulah posisi kami hari ini demi kepentingan-kepentingan secara menyeluruh. Aktivitas pertanian tidak boleh berhenti, namun tetap harus memperhatikan kesehatan,” jelas Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sudah menjadi gambaran nyata di tengah masyarakat saat ini wabah Covid-19 memang tidak hanya berdampak kepada kesehatan, tetapi juga kepada ekonomi secara global.Oleh karena itu, Mentan menjelaskan kegiatan ekspor kali merupakan jalan keluar mendukung perekonomian dengan mengorientasikan medical solution, juga sekaligus bertujuan kepada ketahanan pangan masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Padat karya disini saja ada 1.200 orang, perekonomian pertanian tetap jalan. Kita lihat disini mereka mengikuti manual-manual kesehatan yang ada, cuci tangan pun (di wastafel) dilakukan tidak boleh kurang dari satu meter”, tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Mentan mengungkapkan, dukungannya terkait pengembangan komoditas mete yang banyak dihasilkan dari para petani di seluruh wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kegiatan pangan seperti ini harus di akselerasi. Ini tidak boleh berhenti, harus jalan terus, tapi harus mengikuti teknis-teknis kesehatan dari pemerintah. Mete ini hanya kita yang punya, kami harus membooster untuk lebih luas, Lahan-lahan mete harus diperkuat lagi, menjadi konsentrasi untuk 6 juta pohon kedepannya menjadi kerjasama kami,” tegas Mentan ketika memberikan sambutannya dengan memberikan angin segar kepada integrator komoditas hasil perkebunan ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu disela-sela acara, Agung Wisnu Broto, manajer ekspor impor PT. Comextra Majora menjelaskan bahwa pihaknya didalam kegiatan usaha perbulan dapat mengirimkan 50 kontainer kacang mete ke berbagai negara tujuan ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Isi per satu kontainer rata-rata sebanyak 16 ton. Kita mengirimnya hampir ke seluruh negara rata-rata sampai 50 kontainer perbulan. Kalau hasil olahan kulit mete jadinya minyak CNSL dikirim untuk permintaan China, Amerika India dan Korea guna memenuhi kebutuhan bahan bakar non fosil, rata-ratanya hasilnya 21 ton per-kontainer untuk satu harinya” kata Agung memberikan keterangan.(LT).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *