Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

16 May 2019

Ngabuburit ke Budidaya Anggrek, Dirjen Hortikultura Galakkan Ekspor Tanaman Hias

Ngabuburit ke Budidaya Anggrek, Dirjen Hortikultura Galakkan Ekspor Tanaman Hias
16 May 2019

Ngabuburit ke Budidaya Anggrek, Dirjen Hortikultura Galakkan Ekspor Tanaman Hias

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Untuk menikmati kebun anggrek, tidak perlu lagi menghabiskan biaya hingga Thailand dan Singapura untuk melihat ratusan jenis anggrek yang cantik. Di Cikampek dan Sukabumi juga banyak, ada jenis anggrek denrobiun, anggrek bulan (Velenopsis) dan banyak lagi yang lain untuk menambah indahnya suasana ngabuburit di Cikampek.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sambil ngabuburit, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) mengunjungi budidaya bunga milik PT. Ekakarya Graha Flora di Cikampek Pusaka, Kec. Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. PT. Ekakarya Graha Flora ini menghadirkan lahan pembibitan yang menyuguhkan aneka ragam jenis bunga anggrek.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di taman seluas 26 hektare ini, Hortimania bisa menikmati lebih dari 2 juta tangkai yang beragam jenis bunga anggrek yang kesemuanya belum ada yang berasal dari luar negeri karena rata-rata berasal dari dalam negeri,” demikian kata Suwandi, saat bertandang ke lokasi budidaya Anggrek milik PT. Eka Graha Flora, di Cikampek, Kamis (16/5).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bunga anggrek yang ada di Ekakarya Graha Flora ini tertata rapi di persemaian, dengan pengelolaan yang mengedepankan profesionalisme dari tangan-tangan yang ahli dibidang Florikultur, sebut saja Jesica (32) lulusan S2 Institut Tekhnologi Bandung (ITB) yang menjabat sebagai Kepala Bagian Phalaopsis di PT. EGF, bercerita bahwa pegawainya adalah orang-orang yang ahli dibidangnya masing-masing.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi mengungkapkan kedepannya budidaya tanaman hias ini akan semakin diminati oleh petani. Karena hasilnya sangat menjanjikan, apalagi pangsa pasarnya sudah menjajaki Asia Tenggara hingga Eropa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berbagai jenis tanaman anggrek antara lain anggrek bulan, anggrek hitam, anggrek kasut kumis, anggrek kebutan, anggrek sendok, anggrek bulan bintang, anggrek kerlip, anggrek jamrud, anggrek phaleonopsis, dendrobium, Vanda douglas, oncidium, dan jenis lainnya. Sentra anggrek ada di Cianjur, Tangerang Selatan, Bogor, Karawang, Batu, Karanganyar dan lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produksi anggrek 2018 sebanyak 24,7 juta tangkai. Volume ekspor anggrek 2018 sebanyak 51,9 ton senilai Rp 4,91 miliar, volume ekspor naik 19,4% dan nilai naik 16,35% dibandingkan ekspor 2017,” kata Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tujuan ekspor ke negara Jepang, Korea, Singapore, New Zealand, Netherland dan lainnya,” imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh karena itu, Suwandi menekankan ini pertanaman anggrek ini serta bangunan yang menyajikan aneka ragam bunga tersebut. Bangunan berbentuk menyerupai tenda (green house) itu menyimpan beraneka ragam bunga anggrek. Beberapa diantaranya sudah mekar. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini di pasaran luar biasa. Untuk paling murah saja bisa Rp 100 ribu. Paling mahal satu pot isi 50 tangkai itu bisa jutaan rupiah,” jelas dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bagus Maulana, Marketing Executive Orchid Forest mengatakan “Jika berbicara soal harga, maka disini masih terjangkau, untuk satu pohonnya anggrek bulan minimal Rp.100.000 dan yang paling murah seharga Rp. 40.000,” kata Bagus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Permudah Izin Ekspor
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi tegaskan pihaknya komitmen untuk terus meningkatkan ekspor komoditi hortikultura. Tidak hanya sayuran, buah-buahan tapi juga tanaman hias.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sesuai arahan dari Menteri Pertanian, kita terus meningkatkan ekspor komoditas pertanian kita dan juga kendalikan impor. Ekspor terus kita galakkan, salah satunya dari komoditas tanaman hias,” kata Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi mengatakan, banyak komoditas pertanian di dalam negeri ini bernilai devisa bagi negara. Salah satunya tanaman hias yang digalakkan oleh PT. Eka Karya Graha ini. Perusahaan ini membudidayakan berbagai jenis tanaman anggrek untuk diekspor. Adapun negara tujuan ekspor tanaman hias ini antara lain Singapura dan Jepang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ekspor tanaman hias proses perijinannya sekarang sudah online. Nggak berbelit-belit. Nggak pakai lama. Kalau dulu 13 hari, sekarang tidak sampai 3 jam sudah selesai. Ijinnya kami percepat. Kalau perlu saya tandatangan langsung,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi dalam blusukannya menilai pangsa ekspor tanaman hias luar biasa. Menariknya, permintaan dalam negeri untuk tanaman hias ini ternyata juga cukup besar. Ini ada juga kirimnya ke Bali, Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan hingga Kalimantan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hampir semua pulau. Hotel, bandara, gedung perkantoran, mall-mall, ini dari sini. Tanaman hias yang ada di Bandara Cengkareng pesannya juga dari sini,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Kepala Bagian Produksi Phalaopsis, Jessica Stephanie mengaku bersyukur ijin ekspor untuk tanaman hias ke mancanegara sangat mudah. ‎”Kita bersyukur ekspor kami ke luar negeri nggak pernah ada masalah. Perijinannya sangat mudah, dan simpel,” katanya. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *