Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

10 February 2018

NTT Konsisten Menuju Swasembada Pangan

NTT Konsisten Menuju Swasembada Pangan
10 February 2018

NTT Konsisten Menuju Swasembada Pangan

Pilarpertanian - Pilar – Tanggal 7 hingga 9 Februari 2018 telah digelar Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pembangunan Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di hotel Sasando Kupang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir Kadistan seluruh NTT yaitu dari 22 kab/kota yang disertai para Kabid dan petugas upsus di Kabupeten, dengan jumlah peserta yang hadir 200 orang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Rakorsin tersebut dibuka oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya dimana seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (ForKomPimDa) lengkap hadir, hadir pula penanggungjawab Upsus provinsi NTT Ani Andayani dan penangung jawab wilayah kab/kota se NTT.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kadistan Prov NTT Yohanes Tay Ruba mengatakan kenaikan produksi pangan di NTT sangat menggembirakan yaitu produksi padi tahun 2017 naik 15% dan jagung naik 17% dibandingkan capaian tahun lalu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan pemasukan beras dari luar NTT untuk Rastra dan beras bagi PNS selama 3 tahun terakhir ini juga terus menurun dari semula 250.000 ton menjadi 120.000 ton dan kini hanya tinggal sekitar 80.000 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Itupun sebenarnya masih bisa dipenuhi dari panen tanaman sendiri, karena produksi beras tahun 2017 telah mencapai 1,06 juta ton, sedangkan kebutuhan konsumsinya hanya sekitar 900 ribu ton untuk jumlah penduduk sekitar 5,2 juta orang, dengan tingkat konsumsi yang masih cukup tinggi yaitu antara 140 sampai 160 kg per kapita per tahun atau lebih tinggi dari nilai konsumsi rata rata nasional,” kata Yohannes.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tetapi kini surplus beras tersebut oleh petani sudah menjadi kebiasaannya ada transaksi ekonomi jual beras antar pedagang sampai dikirim ke luar daerah seperti NTB,” sambungnya. Sementara itu, Gubernur NTT, Frans Lebi Raya menyampaikan terimakasih, keberhasilan capaian tersebut adalah melalui Upsus Kementan yang dengan tekun terus dikawal untuk mencapai swasembada pangan. Adanya akses mudah dalam penyediaan prasarana dan sarana produksi dari pemerintah pusat dan didukung kuat oleh TNI-AD, maka capaian tersebut terjadi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Frans Lebu menguraikan bahwa NTT sebagai provinsi Jagung, maka masyarakatnya jangan malu makan jagung. Oleh krena itu lebih baik Gubernurnya yang menganjurkan makan jagung daripada diminta dokter untuk jangan makan beras karena sakit gula.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Biar di Adonara sana, di tanah kelahiran saya, Kabupaten Flores Timur, sejak kecil saya makan jagung, toh saya bisa jadi Gubernur juga,” kelakarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Frans, makan jagung itu tetap bermartabat. Maka diversifikasi pangan dengan non beras juga menjadi penting untuk mencapai kedaulatan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia pun mengingatkan di forum rapat ini bahwa sejak jaman Presiden Soekarno, filosofi beliau itu bagus bahwa Indonesia harus tetap berdaulat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Yang dimaknai berdikari dalam politik, pangan dan budaya,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir dalam kesempatan rakorsin tersebut Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Infrastruktur Pertanian selaku penanggungjawab Upsus NTT, Kepala BPTP Balitbangtan, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang, Ketua STPP Malang dan Kasubdit Pengendalian OPT masing-masing selaku penanggungjawab Upsus wilayah NTT, Ketua DPRD NTT, perwakilan dari Korem NTT, Polda NTT, Kajati NTT dan segenap Kepala OPD di NTT.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir pula perwakilan dari DitjenTP, DitjenBun, DitjenPSP, Badan PPSDMP, Biro Perencanaan Kementan dan Bappeda prov NTT sebagai para narasumber dalam rakor tersebut.(P)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *