Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

10 May 2019

Pisang Lokal Semakin Diminati Pasar Ekspor

Pisang Lokal Semakin Diminati Pasar Ekspor
10 May 2019

Pisang Lokal Semakin Diminati Pasar Ekspor

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pisang lokal saat ini menjadi primadona buah unggulan di Indonesia. Tidak hanya bisa mencukupi permintaan dalam negeri, pisang lokal bahkan bisa bersaing dalam pasar global.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi pada kunjungan kerja ke Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kunjungan kerja ini, Suwandi mengunjungi tempat produksi pisang lokal yang dikelola oleh Koperasi Tani Hijau Makmur. Koperasi ini memproduksi dan menanam salah satunya pisang mas kirana. Hasil pisang ini bisa memenuhi permintaan pasar lokal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bahkan dengan kualitas yang bagus bisa masuk ke supermarket dan sudah kita ekspor ke luar,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menjelaskan pisang tersebar di pelosok nusantara, diantaranya di Lampung, proses penanaman pisang sampai panen membutuhkan waktu sekitar 9 bulan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agar kulit pisang mulus dan bebas dari penyakit, maka jantung pisang diberi perlakuan suntik dengan zat organik ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Setelah dipanen pisang ini memasuki proses pembersihan dimana pisang akan dicuci dan dilap.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Setelah bersih, pisang-pisang ini juga akan melalui proses penirisan sebanyak 2 kali sehingga terbebas dari kotoran dan serangga atau hama,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Semua pisang bersih, lanjut dia, kemudian akan di Grading dengan cara ditimbang satu-persatu. Misal pisang dengan berat 0,8 kilogram masuk ke grade A, sedangkan pisang dengan berat 0,67 kilogram masuk ke grade B. Proses selanjutnya pisang ini akan disusun dalam kardus dengan total berat 11 kilogram perkardusnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Semua pisang ini dalam keadaan mentah, dan akan matang dalam waktu 4 hari jika disimpan dalam suhu 14 derajat,” ujar Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lalu bagaimana pemanfaatan pisang yang reject? Suwandi menekankan nantinya akan diolah menjadi sale pisang, sehingga tetap memberikan nilai tambah atau pendapatan bagi petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk rasanya sale pisang mas mempunyai rasa yang paling manis dibandingkan jenis lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sale pisang ini juga mempunyai pasar yang cukup besar, salah satunya untuk Sumedang, Jawa Barat,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Suwandi mengatakan bahwa pisang mas sangat diminati oleh konsumen di Singapura dan Cina. Tidak hanya pisang mas, di Lampung ini sudah mengekspor pisang cavendish. Imagenya Indonesia itu masih impor pisang, saya katakan itu tidak benar, kita tidak ada impor pisang, bahkan kita sudah ekspor pisang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi, mari bersama kembangkan potensi pisang ini, sehingga kedepan bisa memasok kebutuhan pasar lokal dan luar negeri. Cintai produksi dalam negeri, konsumsi pangan lokal dan viva republik Indonesia. Salam dari Lampung,” tandas Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan yang sama, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Achmad Chrisna Putra mengatakan bahwa ada 3 jenis pisang yang dibudidayakan, yakni pisang mas kirana, barangan dan cavendish.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk lahannya di Lampung ini totalnya bisa mencapai 1.000 hektar, khusus di Tanggamus 500 hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk penanamannya kami mengembangkan dengan kultur jaringan, jadi tanamannya bisa tumbuh seragam dan kompak,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Staf PT Great Giant Pineapple yang menangani pisang di Tanggamus Sigit menambahkan, permintaan pasar dalam negeri sampai 3.000 kardus perminggu, sedangkan yang bisa dipasok dari daerah sini baru 500 kardus perminggu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Yang artinya masih ada peluang pasar sekitar 6 kali lipat dari pemasok sekarang, artinya potensi pasar luar biasa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tidak hanya potensi pasar dalam negeri, potensi pasar luar negeri juga sangat besar,” sebutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk Singapura, permintaan sebanyak 1 kontainer sekitar 5,6 ton per minggu dan Cina sebanyak 2 kontainer sekitar 10 ton lebih perminggu. Realisasinya permintaan sebanyak ini baru bisa kami penuhi hanya 108 kardus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hal ini menjadi peluang besar hampir 15 kali lipat,” pungkas Sigit.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *