Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

23 November 2022

Siapkan Ketahanan Pangan di IKN, KTNA Gelar Seminar Nasional “Ketahanan Energi dan Pangan”

Siapkan Ketahanan Pangan di IKN, KTNA Gelar Seminar Nasional “Ketahanan Energi dan Pangan”
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor Saat Menghadiri Kuliah Umum bersama Universitas Mulawarman yang Bertempat di Ruang Serbaguna Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.
23 November 2022

Siapkan Ketahanan Pangan di IKN, KTNA Gelar Seminar Nasional “Ketahanan Energi dan Pangan”

Pilarpertanian - Penetapan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur tentunya banyak yang akan dipersiapkan. Salah satunya persiapan ketahanan energi dan pangan. Hal tersebut membuat Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) menggelar kuliah umum dan seminar skala nasional. Acara yang bertajuk “Ketahanan Energi dan Ketahanan Pangan” tersebut berlangsung di ruang serbaguna Unmul pada, Kamis (23/11) pagi.

Ketua Umum KTNA, H.M. Yadi Sofyan Noor mengatakan, kegiatan seminar ini merupakan langkah menyediakan ketahanan energi dan pangan untuk masyarakat yang saat ini menyandang IKN di provinsi Kaltim. “Untuk mewujudkan itu, tentu perlu dilakukan sinergi dengan berbagai sektor. Salah satunya kepada Unmul selaku perguruan tinggi negeri yang ada di Kaltim. Karena saya merupakan lulusan alumni Unmul juga,” ucapnya.

Dikatakannya, ini merupakan seminar yang kedua kalinya yang digelar KTNA. Sebelumnya, pihaknya sudah menggelar seminar yang sama di wilayah Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). “Lewat seminar yang dilaksanakan, kita butuh solusi, ketahanan energi dan pangan ini adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Energi itu potensi yang kita miliki. Kalau ketahanan pangan, harus ada langkah yang dihasilkan dengan adanya sumber-sumber energi, mineral dan sumber daya alam yang dimiliki,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, Kaltim ini nantinya menjadi central pangan Indonesa dari sisi hortik. “Kenapa harus hortik, karena memang wilayah Kaltim kalau pangan agak sulit dipengaruhi dengan letak topografi Kaltim. Karena ada wilayah Kalsel, Kalteng, Sulsel. Dimana wilayah tersebut terkenal dengan hasil penghasil Padi, Kedelai dan Jagung. Kalau kita kepinginnya main di hortik seperti sayur-sayuran dan buah-buahan,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian Unmul, Prof. Dr. Ir. H. Rusdiansyah mengucapkan selamat datang kepada para narasumber dan peserta seminar. Dirinya yang menjadi salah satu narasumber di acara seminar tersebut membahas mengenai terkait ketersediaan pangan di Kaltim dan apa permasalahan pokoknya. Serta bagaimana cara strategi kita mengatasinya.

Dia berharap, paling tidak lewat seminar ini meminimalisir kekurangan pangan yang di Kaltim nantinya. Agar tidak terus-menerus mendatangkan pangan dari luar. Walaupun pangan didatangkan dari luar, tapi juga tidak terlalu besar jumlahnya. “Apalagi kita posisinya sekarang sebagai IKN, mau tidak mau atau suka tidak suka stok pangan di IKN harus terjamin ketersediaannya,” ungkapnya.

Dia menilai, untuk stok pangan berupa beras mulai tahun 2020 hingga sekarang menunjukkan penurunan produktivitas untuk masyarakat di Kaltim. Ini semua diakibatkan oleh alih fungsi yang tadinya lahan pertanian kini, menjadi perkebunan sawit, perumahan dan tambang batu bara. (ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *