Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

09 April 2020

Tidak Surut, Ekspor Kelapa Parut Sumut ke Cina

Tidak Surut, Ekspor Kelapa Parut Sumut ke Cina
Foto : Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Saat Memeriksa Kelapa Parut Asal Provinsi Sumatera Utara
09 April 2020

Tidak Surut, Ekspor Kelapa Parut Sumut ke Cina

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Tidak kurang dari 75,4 ton kelapa parut asal Provinsi Sumatera Utara tercatat oleh Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjung Balai Asahan diekspor ke Cina sejak Januari hingga April 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah pandemi global masih tidak menyurutkan permintaan dari negara Cina akan produk turunan sub sektor perkebunan ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tidak hanya itu, sebanyak 18,3 ribu ton atau setara dengan nilai ekonomi Rp 397 miliar pun berhasil menembus pasar India, Vietnam dan Malaysia pada periode Januari hingga April 2020 ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Secara nasional, tren sertifikasi ekspor kelapa parut juga meningkat, baik volume juga negara tujuan ekspornya,” jelas Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) saat memberikan penjelasan diruang monitoring lalu lintas produk pertanian secara online (8/4) di Jakarta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, sertifikasi ekspor kelapa parut asal Sumut ke Cina di tahun 2019 mencapai 623 ton, sementara untuk ekspor dengan tujuan negara lainnya mencapai 70.923 ton dengan total nilai Rp 2,8 triliun di tahun yang sama. Dan ini meningkat dikisaran 12% dari perolehan tahun 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dorong Hilirisasi
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kelapa parut yang makin digemari pasar global ini merupakan produk olahan dari kelapa. Kini tidak lagi ekspor dalam bentuk bulat, namun sudah lebih banyak berupa santan atau kelapa parut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan kini terus perbaiki iklim investasi dengan deregulasi dan juga penyediaan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong tumbuhnya hilirisasi industri produk pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seluruh direktorat teknis dilingkup Kementan fokus untuk program peningkatan produksi dan nilai tambah, khususnya bagi komoditas strategis dan juga komoditas yang memiliki potensi dan peluang ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bekerjasama dengan jajaran pertanian diseluruh Indonesia pembangunan pertanian berbasis kawasan berorentasi ekspor juga digalakkan. Barantan yang ditunjuk untuk menggawangi pencapaian target ekspor, telah menyiapkan aplikasi peta potensi komoditas ekspor, (iMACE) sebagai alat bantu dalam pengambilan kebijakan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pada masa seperti sekarang ini, ekspor produk dalam bentuk olahan menjadi pilihan terbaik. Lebih tahan lama, mudah mengemasnya dan bernilai tambah. Harapannya selain menambah devisa negara, tentunya berdampak bagi kesejahteraan petani kelapa,” pungkas Jamil. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *