Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 January 2020

Tingkatkan Produksi Kedelai, Kementan Maksimalkan Teknologi Balitbangtan

Tingkatkan Produksi Kedelai, Kementan Maksimalkan Teknologi Balitbangtan
Foto: Rakor Pemanfaatan dan Target Pengembangan Kedelai Inovasi Balitbangtan di Gedung BB Biogen, Bogor.
20 January 2020

Tingkatkan Produksi Kedelai, Kementan Maksimalkan Teknologi Balitbangtan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) maksimalkan teknologi Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) untuk meningkatkan produksi kedelai nasional, salah satunya dengan memanfaatkan Varietas Unggul Baru (VUB) kedelai Biosoy.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) Ditjen Tanaman Pangan, Amirudi Pohan, pada tahun ini Kementan menargetkan produktivitas dan produksi kedelai naik minimal 7% per tahun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Perkiraan produksi kedelai tahun 2019 sebesar 358.627 Ton, tahun 2020 ditargetkan meningkat 7% menjadi 383.371 Ton,” papar Amirudi dalam Rapat Koordinasi Pemanfaatan dan Target Pengembangan Kedelai Inovasi Balitbangtan di Gedung BB Biogen, Bogor, Senin (20/1).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mencapai target tersebut, Kementan melakukan pengembangan kawasan kedelai di 21 provinsi dengan luas lahan sekitar 300.000 hektare.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain meningkatkan produktivitas dan produksi, Kementan juga menargetkan luas tanam dan panen kedelai bertambah tiap tahun. Begitu juga dengan nilai ekspor yang harus meningkat hingga tiga kali lipat dalam lima tahun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk itu, yang kami butuhkan dari Balitbangtan tentu VUB, rekomendasi pemupukan, teknik pengendalian hama, dan yang tidak kalah penting adalah pendampingan teknologi,” kata Amirudi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Plt. Sekretaris Balitbangtan yang diwakili Kepala BB Biogen, Mastur menyebutkan, Balitbangtan sedang menyiapkan benih sumber kedelai biosoy di tiga daerah yakni Cisarua, Kuningan dan Majalengka. Benih tersebut akan dikembangkan menjadi benih sebar melalui unit pelaksana teknis terkait seperti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di sejumlah provinsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Yang terpenting saat ini adalah bagaimana benih yang disebarkan di BPTP nanti bisa ditanam di lahan yang tepat, tanah yang subur dan ketersedian air yang cukup,” ujar Mastur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan adanya sinergi dari semua pihak, saya optimis Indonesia bisa swasembada kedelai dengan memanfaatkan VUB rakitan Balitbangtan,” pungkasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Biosoy sendiri merupakan kedelai biji besar dengan potensi hasil hingga 3,55 ton per hektare. Kelebihan lain dari kedelai ini adalah toleran penyakit karat dan memiliki ukuran batang yang besar dan kokoh. Hingga kini kedelai biosoy telah dikembangkan di sejumlah daerah seperti Grobogan, Jawa Barat, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Utara, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Barat. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *