Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

28 November 2018

Di Rapimnas Kadin, Menteri Amran Beberkan Capaian Pangan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Di Rapimnas Kadin, Menteri Amran Beberkan Capaian Pangan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
28 November 2018

Di Rapimnas Kadin, Menteri Amran Beberkan Capaian Pangan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Pilarpertanian - Pilar – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjadi pembicara dalam diskusi Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (RAPIMNAS KADIN) 2019 yang mengangkat tema “Meningkatkan Ekspor dan Mendorong Pembangunam Industri yang Berdaya Saing Menuju Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan” di Solo, Rabu (28/11/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada Rapimnas tersebut, Mentan Amran membeberkan capaian Kementan selama 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK dalam membangun perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir Presiden RI Jokowi, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani dan Sekretaris Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono dan peserta Rapimnas dari berbagai daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran mengungkapkan selama 4 tahun perjalanan pemerintahan Jokowi-JK banyak capain yang ditempuh Kementan guna memberikan andil pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertama, inflasi pangan 2014 sebesar 10,57 persen, turun menjadi 1,26 persen di tahun 2017. Ini sangat menggembirakan, pasalnya di satu sisi pendapatan petani yang terlihat dari NTUP dan NTUP juga naik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini berdasarkan surat dari BPS yang kami terima tadi malam. Inflasi pangan kita turun. Ada yang mengkhawatirkan jika inflasi pangan turun bisa jadi pendapatan petani ikut turun. Tetapi kita menekan disparitas yang ada selama ini, di mana harga komoditas pertanian naik 100 hingga 300 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kemudian rantai pasok kita atur dengan baik, sehingga bisa menekam inflasi pangan dan menaikkan pendapatan petani. Juga penduduk miskin di desa turun dari 17 juta jiwa menjadi 15 juta jiwa selama 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK,” demikian diungkapkan Mentan Amran dihadapan peserta Rapimnas Kadin Indonesia 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kedua, kata Amran, ekspor pertanian dari 2016 ke 2017 naik 24 persen dan di tahun 2018 diprediksi naik lagi. Berdasarkan data BPS, di tahun 2016 nilai ekspor hasil pertanian US$ 26,73 miliar. Sementara di tahun 2017 naik menjadi US$ 33,05 miliar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Artinya, nilai ekspor tahun 2017 sebesar 24 persen. Hasilnya pun, volume dan nilai neraca perdagangan sektor pertanian tahun 2016-2017 surplus. Yakni masing-masing 97,06 persen dan 45,85 persen,” kata Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketiga, lanjut Amran, pembangunan pertanian era perintahan Jokowi-JK telah meningkatkan investasi di sektor pertanian. Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi sektor pertanian di Indonesia baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama 2018 mencapai Rp 61,58 triliun. Jumlah tersebut melebihi realisasi investasi pertanian selama 5 tahun terakhir, yakni di 2017 sebesar Rp 45,9 triliun, 2016 sebesar Rp 45,42 triliun, 2015 sebesar 43,07 triliun, 2014 sebesar Rp 44,78 triliun, dan 2013 sebesar Rp 29,3 triliun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan demikian, investasi dari 2013 ke 2014 naik 50 persen, tapi jika dibandingkan dari 2013 ke 2018 naik 110 persen,” ujar Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Capaian ini diperoleh karena ada perubahan di Kementan yakni telah menerapkan sistem Single Submission Online (SSO), pengurusan izin dokumem ekspor yang sebelunnya butuh waktu 3 bulan, tapi sekarang ini hanya butuh waktu 3 jam,” imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Amran mengatakan dalam mempercepat mewujudkan swasembada pangan, telah merevisi beberapa kebijakan. Salah satunya dengan merevisi Permentan sebanyak 291 Permentan sampai dengan hari ini yang menghambat terwujudnya swasembada pangan. Misalnya, merevisi Perpres tentang pengadaan melalui tender menjadi penunjukan langsung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dulu semua tender, sedangkan komoditas pertanian tanaman semusim. APBN keluar di bulan Januari, 3 sampai 4 bulan musim hujan lewat, sementara peralatan dan bibit tiba di musim kering. Ini persoalan 70 tahun terjadi. Sekarang dengan penunjukan langsung jika butuh traktor hari ini, besok sudah tiba karena menggunakan e-catalog,” tutur Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kebijakan pertanian selama 4 tahun Jokowi-JK pun berhasil membangun pertanian modern. Ini terlihat dari bantuan mekanisasi pertanian hingga saat ini mencapai 370.378 unit. Modernisasi pertanian saat ini untuk mendukung Revolusi Industri 4.0.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ke depan olah lahan, tanam, panen hingga pengolahan dilakukan menggunakan remote control. Traktor roda 4 menggunakam remote control sudah kami ciptakan. Ini terobosan baru untuk memajukan industri pertanian dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia,” tandas Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan dalam rangka meningkatkan investasi dan ekspor, Kadin telah bekerjasama dengan Kementan. Kadin dan Kementan pun bersinergi untuk meningkatkan keterampilan generasi muda melalui pengembangan Politeknik Pembangunan Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sangat bangga, di mana Kadin dengan Kementan telah membuat kesepakatan kurang lebih 3 bulan lalu, kami kumpulkan 16 perusahaan. Hasilnya pengurusan izin pertanian saat ini sangat cepat, hanya butuh waktu beberapa jam. Kini 2 perusahaan sudah keluar izinnya,” tutur Rosan dihadapan Presiden RI, Joko Widodo dan peserta Rapimnas.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *