Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

21 May 2019

Dorong Ekspor di Perbatasan, Kementan Capai Kesepakatan bersama Otoritas Serawak

Dorong Ekspor di Perbatasan,  Kementan Capai Kesepakatan bersama Otoritas Serawak
21 May 2019

Dorong Ekspor di Perbatasan, Kementan Capai Kesepakatan bersama Otoritas Serawak

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) jajaki harmonisasi aturan perkarantinaan Indonesia – Sarawak, Malaysia terkait lalu lintas komoditas pertanian di perbatasan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ada 2 hal penting yang kami bahas, yakni harmonisasi aturan untuk membuka akses pasar dan kerjasama joint inspection,” kata Ali Jamil, Kepala Barantan saat lakukan audiensi ke Kantor Ibu Pejabat Pertanian di Kuching, Sarawak pada akhir pekan lalu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertemuan yang dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja Kepala Barantan ke kantor wilayah kerja di Pos Lintas Batas Negara Indonesia – Malaysia ini didampingi langsung oleh Kepala Bidang Ekonomi, dari Konsulat Jendral RI, Irhamna F di Sarawak. Menurutnya Indonesia memiliki potensi produk pertanian yang sangat besar terutama dibidang tanaman pangan dan hortikultura.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pasar di Sarawak dinilai sangat menjanjikan mengingat sebagian besar penduduknya hanya berbudidaya perkebunan berupa sawit dan karet, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari sangat membutuhkan sayuran, buah, beras dan juga produk ternak. Pihak Konjen pun secara aktif melakukan promosi, diantaranya mengundang pelaku usaha asal Sarawak hadir pada pameran dagang Trade Indonesia Expo dan Inacraft, tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jamil menjelaskan saat ini, kendala eksportasi komoditas pertanian yang dihadapi antara lain mengenai aturan fumigasi bagi komoditas pertanian yang dilalulintaskan asal Indonesia. Inspeksi bersama secara berkala atau joint inspections serta pembatasan komoditas pertanian yang dilalulintaskan kedua belah pihak juga menjadi kendala teknisnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pertemuan ini merupakan tindak lanjut usulan Nota Kesepahaman yang telah diusulkan pihak Karantina Pertanian Indonesia sejak 2 tahun lalu. Kita mitigasi permasalahannya dan rumuskan solusinya,” ujar Jamil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gasing Anak Nyalau selaku Plant Biosecurity and Quarantine Kuching Head Officer mengapresiasi kehadiran Kepala Barantan untuk memperkuat kerja sama di bidang karantina pertanian dalam rangka mendukung dan memfasilitasi perdagangan komoditas pertanian antara dua negara. Kegiatan ini merupakan momentum sangat penting karena bagian dari konsistensi kedua negara melakukan penguatan kerjasama dalam mendorong ekspor komoditas pertanian Indonesia ke negara Malaysia, khususnya Sarawak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Aturan yang telah disepakati pada Nota Kesepahaman diantaranya menerapkan standar kesehatan hewan, tumbuhan dan keamanan pangan dalam mempromosikan produk pertanian, pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, dan harmonisasi aturan, serta rekomendasi berdasarkan perjanjian World Trade Organization (WTO) tentang Penerapan tindakan sanitary and phytosanitary (SPS).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peluang pasar ekspor pertanian Indonesia ke Malaysia melalui pos lintas batas harus dimanfaatkan sebaik-naiknya dengan meningkatkan daya saing komoditas pertanian Indonesia di pasar internasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Salah satu hal penting dalam ekspor produk pertanian adalah perjanjian SPS atau langkah atau tindakan untuk melindungi manusia, hewan, dan tumbuhan dari penyakit, hama, atau kontaminan,’’ terang Jamil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian untuk terus menggenjot ekspor komoditas pertanian, maka pos lintas batas negara merupakan peluang ekspor komoditas pertanian yang bernilai ekonomis tinggi dan harus didorong peningkatannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kerjasama Indonesia-Malaysia dibidang pertanian telah berlangsung dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Untuk itu kerjasama bilateral ini terus diperkuat,” tambah Jamil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain pembahasan mengenai kerjasama perdagangan komoditas pertanian, juga dibahas agenda terkait peningkatan kapasitas, capacity building bagi petugas karantina khususnya, dalam hal keamanan pangan atau biosekuriti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada acara pertemuan kali ini turut hadir yaitu Plant and Biosecurities Quarantine Tebedu, Lubok Antu dan Kuching serta Sekretaris Badan Karantina Pertanian, Arifin Tasrif. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *