Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 January 2019

Dulu Defisit, 2018 Neraca Perdagangan Wortel Surplus

Dulu Defisit, 2018 Neraca Perdagangan Wortel Surplus
17 January 2019

Dulu Defisit, 2018 Neraca Perdagangan Wortel Surplus

Pilarpertanian - Pilar – Wortel merupakan sayuran khas dataran tinggi yang kaya kandungan vitamin A dan bermanfaat bagi kesehatan mata. Kabupaten Karo, Sumatera Utara, merupakan salah satu sentra penghasil tanaman wortel kualitas terbaik di Indonesia
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Alhasil, wortel yang diproduksi petani Kabupaten Karo merupakan salah satu produk berkualitas dan sehat. Tak heran, telah dijual di berbagai daerah di Indonesia bahkan menjadi produk unggulan di Singapura, Malaysia dan negara tetangga lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berangkat dari ini, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan kualitas, perluasan pasar dan pendapatan petani dengan penggunaan benih unggul dan sarana pertanian modern. Bertujuan juga untuk meningkatkan ekspor sekaligus mengurangi bahkan menghentikan impor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pelaku usaha bersama petani Berastagi saat ini tengah menanam benih wortel berproduksi tinggi. Kami hari ini melihat hasil uji coba benih wortel unggul produksinya 40 sampai 60 ton per hektar,” demikian kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi pada kegiatan uji coba wortel unggul di Berastagi, Karo, Kamis (17/1).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menjelaskan produktivitas benih unggul tersebut memang sangat tinggi dan kualitasnya pun bagus. Sebab jika dibandingkan dengan wortel Varietas Gundaling dan varietas lokal lainnya, produksinya hanya 30 sampai 40 ton per hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Potensi pasar wortel sangat besar, baik dalam dan luar negeri. Dulu kita impor wortel sekitar 43 ribu ton pertahun, dari China 40 ton per minggu, juga dari Australia dan dari negara lainya,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kendati demikian, Suwandi menegaskan dahulu neraca perdangan wortel defisit, tapi di tahun 2018 justru dibalikkan menjadi surplus. Berdasarkan data BPS, Januari-November 2018 ekspor wortel sebesar 17 ton, sementara impor hanya 3 ton. Dengan demikian terjadi surplus perdagangan wortel.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dan patut kita banggakan, bahwa ekspor Januari-November 2018 naik 630% dibandingkan dari Januari-November 2017,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh karena itu, Suwandi optimis seiring dengan program peningkatan produksi dan mutu, diharapkan ekspor ke depan akan melonjak. Apalagi dengan pengembangan wortel benih jenis unggul kualitas ekspor, sehingga bisa diekspor ke China, Asia dan Timur Tengah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selama ini petani hanya menanam wortel varietas lokal. Jadi, apabila pertanaman diperluas akan meningkatkan ekspor dan pendapatan petani,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adapun biaya wortel Break Event Point (BEP) Rp 1.000 sampai Rp 1.200 per kg. Sedangkan harga jual di petani Rp 3.000 per kg dan produktivitas bersih mencapai 10 ton per hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau gross sekitar 25-30 ton perhektar dan sisanya reject dijual lokal,” tukas Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mandala, petani Berastagi mengatakan dengan lahan 15 ha yang ditanami wortel, pendapatanya Rp 50 juta per bulan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Menanam wortel sangat menjanjikan, ya pendapatan sekitar Rp 50 juta perbulan,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu Armis pemilik PT Pandiafarm di Berastagi mengatakan pasokan wortel sangat lancar. Karenya perusahaan sudah rutin memasok 100 ton per hari keluar daerah yakni Jawa hingga Papuan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Setiap hari sebanyak 100 ton rutin kami pasok ke Jakarta, Surabaya, Bali sampai Manokwari, Papua Barat,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Karo, luas panen wortel seluas 1.024 ha. Daerah penghasil wortel di Kabupaten Karo meliputi Kecamatan Simpang Empat, Naman Teran, Berastagi, Merdeka, Kabanjahe, Tiga Panah, Dolat Rayat, Merek dan Barus Jahe.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *