Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

19 October 2018

Indonesia Sebagai Solusi Masalah Pangan Dunia

Indonesia Sebagai Solusi Masalah Pangan Dunia
19 October 2018

Indonesia Sebagai Solusi Masalah Pangan Dunia

Pilarpertanian - Pilar – Indonesia menghadapi tantangan pembangunan pertanian akibat penyusutan luas lahan karena pertumbuhan penduduk yang relatif cepat, peningkatan permintaan makanan dalam hal kualitas maupun kuantitas, konversi lahan dan fragmentasi, perubahan iklim dan kondisi cuaca ekstrim, serta petani yang sudah tua terutama yang bekerja di sektor pertanian tanaman pangan serta tidak memiliki insentif sosio-ekonomi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi dalam International Workshop on Tropical Wetlands di Banjarmasin, Jumat (19/10/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sebagai negara keempat terpadat di dunia, ketergantungan pada impor pangan akan menempatkan Indonesia dalam situasi yang sangat rentan. Oleh karena itu, swasembada pangan adalah suatu keharusan dalam pembangunan pertanian,” ujar Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh sebab itu, Indonesia tidak akan berhenti pada upaya pemenuhan pangan di dalam negeri saja, tetapi bertujuan mencapai surplus dalam produksi sehingga dapat menjadi bagian dari solusi kekurangan pangan dunia,” tandas Agung
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini menurut Agung, Indonesia telah mencapai swasembada beras, bawang merah, cabai dan jagung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami juga menargetkan surplus komoditas pangan strategis lainnya, sehingga pada tahun 2045, satu abad setelah kemerdekaan negara, Indonesia bisa menjadi Lumbung Pangan Dunia,” tegas Agung yang diberi aplaus hadirin.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemanfaatan lahan rawa
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk memperluas area pertanian di lahan rawa dan mengintensifkan sistem pertanian di daerah pertanian yang ada.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Rawa bukanlah sumber daya lahan yang ideal untuk pertanian karena peran lingkungannya yang penting dan kesuburannya yang rendah,” jelas Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun demikian lanjut Agung, karena kelangkaan lahan yang sesuai, lahan rawa dapat dikelola secara menguntungkan dan berkelanjutan,” urai Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Workshop yang digelar Badan Litbang Pertanian ini dihadiri sekitar 100 peserta dari para akademisi berbagai perguruan tinggi, nara sumber beberapa negara, para peneliti dan lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peserta juga direncanakan akan melihat optimalisasi pemanfaatan lahan rawa di desa Jejangkit Muara, kabupaten Baritokuala Kalsel.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *