Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

01 November 2018

Kebumen Berprestasi Dengan Tambah Luas Tanam Padi

Kebumen Berprestasi Dengan Tambah Luas Tanam Padi
01 November 2018

Kebumen Berprestasi Dengan Tambah Luas Tanam Padi

Pilarpertanian - Pilar – Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi selaku Penanggung Jawab Program Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Tingkat Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada Kabupaten Kebumen atas prestasi yang diraih dalam pencapaian Luas Tambah Tanam (LTT) Padi periode Oktober 2017 – September 2018 yang surplus 2.900 hektar, Selasa (30/10/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kebumen mendapat peringkat kedua se Jawa Tengah. Penghargaan diberikan pada Rapat Koordinasi Upsus Pajale Kebumen dan diterima oleh Kepada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi mengatakan penghargaan yang diraih Kabupaten Kebumen ini merupakan prestasi setahun atas capaian Luas Tanam Padi Periode Oktober 2017 – September 2018 seluas 81.046 hektar. Dengan kata lain surplus seluas 2.901 hektar dibandingkan dengan periode yang sama Oktober 2016 – September 2017 seluas 78.145 hektar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Penghargaan ini juga diberikan kepada 3 Kecamatan yg mampu mencapai Indeks Pertanaman Padi 300 persen yaitu Kecamatan Ayah, Kecamatan Buayan dan Kecamatan Puring,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Diharapkan prestasi capaian ini dapat ditularkan kepada Kecamatan lain sehingga dari capaian luas tambah tanam nanti berdampak pada peningkatan produksi padi,” sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi mengarahkan strategi menggenjot produksi padi Kebumen. Pertama, melakukan tabela (tanam benih langsung) padi gogo pada saat musim gadu dan disaat air terbatas. Ini sudah diujicoba di Kecamatan Ayah. Kedua, sistem methuk (semai culik) dengan melakukan persemaian di lokasi lain sehingga saat lahan sudah diolah langsung siap tanam maka benih sudah siap umurnya untuk transplanting pada musim hujan maupun saat air mencukupi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketiga, kembangkan pola tumpangsari sehingga sebelum panen palawija pun sudah bisa ditanam tanaman lainnya, misal cabai, kedelai, jagung dan lainnya silih berganti tiada henti, serta Keempat, pemanfaatan pematang sawah untuk ditanam jagung, kacang, kedelai, refugia dan lainnya,” sebutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Prinsipnya, jelas Suwandi, tiada hari tanpa olah tanah, tanam dan panen. Semua dilakukan secara terus menerus dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pola ini diyakini mampu meningkatkan produksi sekaligus berbagai komoditas dan pendapatan petani,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selanjutnya Suwandi mengatakan, produktivitas ditingkatkan dengan cara menggunakan benih unggul bersertifikat mengingat benih sebagai penciri produksi. Kemudian, menggunakan pupuk organik, pupuk hayati ramah lingkungan sehingga diperoleh kesuburan lahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ciri-ciri lahan menjadi subur diantaranya kandungan C-organik meningkat, tumbuh berkembang belut, cacing dan mikro-organisme lainnya,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Suwandi juga berpesan dukungan petugas di lapangan sebagai ujung tombak di lapangan agar memotivasi petani baik secara swadaya maupun mengoptimalkan bantuan dari pemerintah. Revitalisasi swadaya sumur dangkal, dam parit maupun saluran irigasi sederhana.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mekanisasi pertanian agar dilakukan secara efisien, misalnya untuk pompanisasi semula menggunakan bahan bakar dengan biaya Rp 1,5 juta perhektar permusim dapat dihemat hingga tinggal Rp 600 ribu bila menggunakan listrik, menghemat hingga 50 persen bila menggunakan gas, dan menghemat hingga 80 persen lebih bila menggunakan solar-cel energy surya, ini harus dimulai dengan demplot-demplot,” tandasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Pudjirahayu mengungkapkan fokus kegiatan dalam rangka meningkatkan produksi Padi, Jagung dan Kedelai yakni pertama, meningkatkan Produktivitas dan Indeks Pertanaman melalui peningkatan ketersediaan air irigasi, benih bermutu, pupuk dan optimalisasi Alsintan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kedua, memberikan fasilitas pendampingan dari Penyuluh Pertanian, Peneliti, Perguruan Tinggi dan TNI, ketiga kegiatan pengenvangan irigasi, optimalisasi lahan, dan peningkatan Indeks Pertanaman Padi 300%.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keempat, denfarm Padi dan Jagung masing2 seluas 500 Ha dan 100 Ha, serta kelima tumpang sari Jagung dan Ubi Kayu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir pada kegiatan ini Dirjen Hortikultura, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabipaten Kebumen, Direktur Perbenihan Hortikultura, Kepala STTP Magelang selaku Pj Upsus Pajale Kabupaten Kebumen,Perwakilan KODIM kebumen dan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) seluruh Kecamatan Kabupaten Kebumen.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *