Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

16 February 2022

Kementan Mengadakan Pelatihan Kepada Sejuta Petani dan Penyuluh Menghadapi Perubahan Iklim

Kementan Mengadakan Pelatihan Kepada Sejuta Petani dan Penyuluh Menghadapi  Perubahan Iklim
Kepala Badan BPPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M, Agr. Menyampaikan Kementerian Pertanian Harus Smart Farming dan Digitalisasi Pertanian Guna Meningkatkan Produksi dan Produktivitas di Sektor Pertanian.
16 February 2022

Kementan Mengadakan Pelatihan Kepada Sejuta Petani dan Penyuluh Menghadapi Perubahan Iklim

Pilarpertanian - Pelatihan sejuta petani dan penyuluh kembali digelar Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dengan mengangkat tema “Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim”. Pelatihan akan dilaksanakan pada tanggal 23 Februari hingga 17 Maret 2022 mendatang.

Dampak perubahan iklim tentu menjadi tantangan yang sangat besar di sektor pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwasanya solusi yang harus diambil yaitu dengan menggunakan teknologi pengelolaan sumberdaya iklim dan air untuk adaptasi perubahan iklim.

Dalam pelatihan ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana transfer pengetahuan. “Untuk menyukseskan pelatihan, sosialisasi terus dilakukan oleh BPPSDMP melalui UPT Pelatihan Pertanian terhadap wilayah kerjanya masing-masing terutama untuk mencapai jumlah peserta melalui registrasi online,” Ucap Mentan SYL.

Tak henti-hentinya Menteri Pertanian terus mendorong inovasi pertanian sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Mentan berharap dengan adanya pelatihan dapat melahirkan inovasi-inovasi dalam rangka pelaksanaan adaptasi dan mitigasi iklim yang khususnya untuk mengantisipasi perubahan iklim ekstrem yang terjadi di Indonesia.

Mentan SYL juga menambahkan, menurutnya dengan adanya pelatihan akan memberikan keyakinan untuk melakukan implementasi dari pelaksanaan teknologi pertanian.

“Termasuk cara-cara baru pertanian, menggunakan digital system pertanian, dan smart farming. Mengimplementasikan kegiatan ini tentu tidak mudah, tetapi Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP harus terus melakukan pelatihan-pelatihan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dalam kondisi cuaca yang sangat ekstrem ini. Oleh karena itu, BPPSDMP dan Litbang harus berada di lapangan membantu petani dan penyuluh,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M, Agr. menyebut Indonesia saat ini didera perubahan iklim yang sangat ekstrim dan pandemi Covid-19 yang belum usai. “Hal ini berdampak pada sendi-sendi kehidupan kita yang benar-benar terpuruk,” katanya.

Dalam kondisi demikian, Kementerian Pertanian harus tetap menjaga bagaimana caranya produktivitas dan produksi pertanian terus meningkat. “Karena tidak mungkin jika produktivitas turun kita bisa eksis. Mau tidak mau, siap tidak siap, suka tidak suka, produktivitas harus naik. Solusinya adalah smart farming dan digitalisasi pertanian,” katanya.

Dedi Nursyamsi menegaskan, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh adalah merupakan Program Reguler Maksimum yang harus kita sukseskan dalam rangka meningkatkan pengetahuan petani dan penyuluh. “Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh merupakan simbol yang artinya Kementan melakukan pelatihan yang massif di seluruh tanah air, dimana tujuan dan harapannya adalah untuk mendorong terimplementasinya pertanian berkelanjutan,” katanya.

Peserta pelatihan ditargetkan sebanyak 1,568,483 orang terdiri dari Petani dan Insan Pertanian lainnya sejumlah 1.500.000 dan Penyuluh Pertanian sebanyak 68.483 orang. Pelatihan akan melibatkan Petani, P4S, IKAMAJA, KTNA, DPM/DPA, Penyuluh dan Insan Pertanian lainnya yang akan dilaksanakan oleh 10 UPT Pelatihan Pertanian Pusat.

Pelaksanaan Pelatihan akan dilakukan secara offline di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dan akan di-Relay di UPT Pelatihan lainnya dengan metode: online dan offline. Sedangkan Pelaksanaan Pelatihan di UPT BBPP Batu dan BBPP Binuang dilaksanakan secara Online Mandiri dilakukan bertahap mulai tanggal 28 Februari – 17 Maret 2022.

Kurikulum Pelatihan tetap mengikuti kaidah Pelatihan dengan total 24 JP (5 JP Teori dan 19 JP Praktek) meliputi Kelompok Dasar, Kelompok Inti dan Kelompok Penunjang dengan tema materi “Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim”.

Diakhir Pelatihan peserta akan membuat tugas mandiri membuat rencana kegiatan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim. Peserta yang mengikuti pelatihan juga akan mendapat e-sertifikat yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian.

Pada pelaksanaannya, Link Zoom Sentral akan disiapkan oleh BBPP Ketindan, dan masing masing UPT membuat Link Zoom untuk sasaran peserta yang menjadi tanggungjawabnya dengan melakukan relay ke Link Zoom BBPP Ketindan.

Lokasi Pelatihan dapat dilakukan di BPP Kostratani, Posluhdes, P4S, Saung Tani, Gapoktan, Poktan atau lokasi lainnya yang berdekatan dengan domisili para peserta. (MA)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *