Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

07 February 2019

Kementan Siapkan Solusi Permanen Kemitraan Petani Jagung dan Peternak Unggas

Kementan Siapkan Solusi Permanen Kemitraan Petani Jagung dan Peternak Unggas
07 February 2019

Kementan Siapkan Solusi Permanen Kemitraan Petani Jagung dan Peternak Unggas

Pilarpertanian - Pilar – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan Pemerintahan Jokowi-JK terus berkomitmen meningkatkan produksi jagung nasional sehingga kebutuhan jagung dalam negeri khususnya untuk peternak unggas mandiri tidak lagi mencukupinya dari impor. Namun demikian, Indonesia justru dapat meningkatkan volume ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Solusi permanen bagi kemitraan petani jagung dan peternak unggas merupakan kunci dalam mewujudkan swasembada jagung nasional dan peningkatan volume ekspor tersebut, sekaligus memenuhi kebutuhann pakan ternak,” demikian diungkapkan Mentan Amran saat melakukan panen raya jagung di Desa Mojorejo, Kecamatan Modo, Lamongan, kemarin Rabu (6/02/2019).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran membeberkan solusi permanen sangat penting dalam memotong rantai pasok yang selama ini masih panjang sehingga menyebabkan kelangkaan stok dan melonjaknya harga jagung yang tidak wajar. Oleh karena itu, mengatur lokasi antar wilayah produsen jagung dengan peternak menjadi sangat penting, sehingga rantai distribusi jagung menjadi lebih efisien.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pada kasus hari ini Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Blitar. Distribusi jagung dari produsen ke konsumen sangat efisien sehingga tidak ada lagi alasan stok jagung untuk pakan peternak unggas mandiri itu langka. Harga jagung di tingkat petani pun tidak jatuh ketika panen,” bebernya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Solusi kedua, sambung Amran, Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendorong Bulog untuk berperan sebagai satu-satunya perantara. Bulog harus segera menyerap jagung dengan harga yang menguntungkan petani dan menjamin stok untuk kebutuhan peternak unggas mandiri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sesuai arahan Presiden Jokowi, harga jagung ditingkat petani tidak boleh di bawah Rp3.150 per kg. Bulog diminta menyerap jagung petani. Artinya, ada kepastian jagung petani diserap dengan harga yang menguntungkan dan hasilnya dikirim langsung ke peternak unggas mandiri dengan harga yang stabil,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketiga, harga jagung harus dibuat berdasarkan kesepakatan antar ketiga pihak yakni petani, Bulog dan peternak unggas mandiri. Stok dan harga jagung tidak lagi dipermainkan tengkulak sehingga karut marut harga jagung tidak lagi terjadi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini semua untuk rakyat, bukan untuk tengkulak. Kami tidak ingin dipermainkan. Ini solusi konkret dan permanen,” tegas Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keempat, sebut Amran, untuk mendukung kesepakatan tersebut, Kementan membantu fasilitasi benih, pupuk, dryer (mesin pengering – red) dan corn harvester (mesin panen jagung – red). Kementan telah mengalokasi anggaran yang cukup besar untuk kegiatan dari budidaya hingga pasca panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini merupakan solusi permanen dalam rangka mensejahterakan petani jagung dan pemenuhan bahan pakan ternak bagi peternak ayam mandiri. Untuk itu, Model ini akan diduplikasikan ke wilayah lain yang memiliki karakteristik serupa,” tandas Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, pada kunjungan ini, Mentan Amran menyerahkan bantuan sebanyak 20 dryer dengan kapasitas 10 ton per 8 jam. Selain itu, memberikan bantuan 10 unit traktor roda empat dan sebanyak 5 unit corn harvester. (RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *