Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

06 September 2018

Kemitraan Gapoktan dan TTI Memudahkan Masyarakat Mengakses Kebutuhan Pangan

Kemitraan Gapoktan dan TTI Memudahkan Masyarakat Mengakses  Kebutuhan Pangan
06 September 2018

Kemitraan Gapoktan dan TTI Memudahkan Masyarakat Mengakses Kebutuhan Pangan

Pilarpertanian - Pilar – Dalam upaya mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau, selain dilakukan melalui peningkatan produksi pangan, juga memperpendek matarantai distribusi pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kaitan ini, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian telah melakukan pembinaan kepada 1156 Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM)yang tersebar diberbagai tempat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu juga sudah dibangun 3.655 Toko Tani Indonesia (TTI) dan TTI Center yang saat ini berkembang di 20 provinsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu Gapoktan yang cukup pesat kemajuannya adalah Gapoktan Sinar Abadi yang kegiatannya meliputi penyimpanan gabah/beras, penjemuran, pengolahan serta cadangan pangan di Banjar Bongan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gapoktan yang berada di Desa Bongan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan berdiri 15 Agustus 2008 dengan anggota 247 berasal dari 5 Kelompok Tani. Gapoktan ini sudah melakukan kemitraan usaha dengan 11 TTI di Bali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Ketuanya I Ketut Sukarta, pada tahun 2016, pihaknya mendapat bantuan program usaha pangan masyarakat dari BKP Kementan sebesar Rp. 200 juta yang digunakan 140 juta untuk pembelian gabah dan 60 juta biaya operasional. Sedangkan pada tahun 2018 hanya mendapat bantuan biaya operasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bantuan tersebut sangat membantu bagi kelompok kami, untuk membeli gabah petani dan menjual berasnya ke TTI,” ujar Ketut Sukarta yang ditemui, Rabu (5/9/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sudah melakukan 3 putaran pembelian gabah petani. Dan akan terus berkembang. Kami jual dengan mitra kami ke 11 TTI dengan harga Rp. 8.200,- dan TTI menjual Rp.8.500,- langsung kepada masyarakat,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut I Ketut Sukarta, pihaknya juga sudah mulai menjual beras dengan cara e-commerce sehingga kami dapat mengatur pengiriman barang sesuai order dari TTI.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bagi kami, sistem pemasaran melalui e-commerce ini merupakan lompatan besar dalam penjualan beras,” ujar Pande Futu Widya, Pengelola TTI Subak Bengkel.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Melalui e-commerce kami bisa lebih cepat melayani masyarakat, bahkan omsetnya terus meningkat,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Pande pemasaran ecommerce sementara baru dilakukan antara gapoktan dan TTI.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau masyarakat pembeli kami hanya mengunakan komunikasi lewat handphone atau penjualan langsung,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kelancaran distribusi pangan dengan harga terjangkau bisa dilakukannya, usaha TTI berasnya dipasok oleh Gapoktan yang menjadi mitra usahanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi yang berkunjung kelokasi merasa senang melihat kinerja gapoktan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Usaha gapoktan ini harus terus berjalan dan berputar membantu menyerap gabah petani dan menjual beras dengan harga terjangkau kemasyarakat,” ujar Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan mengenai permintaan bantuan dryer, Agung berpesan agar Dinas Ketahanan Pangan Provinsi berkoordinasi dengan Dinas Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tahun ini pemerintah mengadakan bantuan 1.000 dryer untuk gapoktan, agar usahanya lebih maju dan kesejahteraan petani meningkat,” pungkas Agung yang berkunjung bersama-sama Tim BKP Kementan.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *