Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 February 2019

Kepala Badan Ketahanan Pangan Usulkan Evaluasi Dampak Bantuan Beras Pada Council Meeting APTERR Ke-7 di Malaysia

Kepala Badan Ketahanan Pangan Usulkan Evaluasi Dampak Bantuan Beras Pada Council Meeting APTERR Ke-7 di Malaysia
20 February 2019

Kepala Badan Ketahanan Pangan Usulkan Evaluasi Dampak Bantuan Beras Pada Council Meeting APTERR Ke-7 di Malaysia

Pilarpertanian - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi selaku Pimpinan Delegasi Indonesia mengusulkan evaluasi dampak bantuan beras pada pertemuan APTERR ke-7 di Putrajaya, Malaysia (19-20 Februari 2019).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada kesempatan tersebut Agung mengusulkan untuk menambah aktivitas baru berupa monitoring dan evaluasi dampak pelaksanaan program penyaluran bantuan APTERR baik Tier 3 maupun Tier 1 pada Rencana Kerja dan Anggaran Operasional Tahunan APTERR Tahun Fiskal 2019. “Usulan ini sangat realistis dan penting untuk mengetahui permasalahan dan perbaikan sehingga kegiatan strategis ini akan semakin baik kedepannya,” ujar Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agung melanjutkan, Indonesia dan negara anggota perlu menyiapkan dan menyampaikan proposal kepada APPTERR Sekretariat. Terkait dengan pembayaran Operasional Cost (OC) phase ke-2 diharapkan negara anggota APTERR segera mempercepat proses ratifikasi dan menyerahkan kepada Sekretariat ASEAN. Hasil lainnya adalah mendorong negara APTERR memanfaatkan cadangan beras melalui skema Tier-1.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai informasi, wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur merupakan kawasan cukup rentan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, angin topan, dan lainnya yang bisa menyebabkan kerusakan fisik, sampai terjadinya gagal panen. Hal ini bisa menimbulkan kerawanan pangan dan hambatan akses pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Negara-negara di kawasan ASEAN Plus Three memiliki coping strategy untuk mengatasi dampak negatif dari bencana setelah terjadi. Mekanisme yang dilakukan yaitu melalui pembentukan cadangan beras antara negara ASEAN Plus Three (China, Jepang dan Korea), yang dikenal dengan istilah APTERR ( ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve ). APTERR dibentuk berdasarkan prinsip kemandirian kolektif akan memberikan kontribusi terhadap penguatan ketahanan ekonomi nasional masing-masing negara, serta ketahanan ekonomi regional dan solidaritas Negara ASEAN Plus Three.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertemuan APTERR dibuka oleh Zunika Binti Mohamed, Deputi Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian dan Industri Azas Tani, Malaysia dan dihadiri perwakilan dari negara-negara ASEAN kecuali Singapura, Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat China dan APTERR Sekretariat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada pertemuan tersebut juga telah disepakati memilih kembali Mr. Chanpithya Shimpalee sebagai General Manager Sekretariat APTERR masa periode 2019 s/d 2021. Council Meeting berikutnya akan dilaksanakan di Myanmar pada bulan Februari atau April 2020.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *