Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

14 September 2018

KRPL Kementan Hemat Pengeluaran Rumah Tangga

KRPL Kementan Hemat Pengeluaran Rumah Tangga
14 September 2018

KRPL Kementan Hemat Pengeluaran Rumah Tangga

Pilarpertanian - Pilar – Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sleman Yogyakarta, Kamis (13/9/2018), Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengajak masyarakat mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam sayuran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan solusi bagi pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat sekaligus efisiensi pengeluaran rumah tangga,” kata Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
KRPL merupakan gerakan Diversifikasi pangan melalui Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan berbasis sumber daya lokal dan pelestarian sumber daya genetik melalui pengembangan Kebun Bibit Desa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai gambaran, berdasarkan data BPS yang diolah BKP, skor Pola Pangan Harapan (PPH) konsumsi sayur dan buah baru mencapai 5,4% dari 6% yang direkomendasikan. Sementara konsumsi masyarakat saat ini masih di dominasi padi-padian, lemak, minyak, dan gula.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk meningkatkan konsumsi sayur, maka Program KRPL merupakan alternatif solusinya,” jelas Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kedepan kita akan terus mengembangkan lokasi KRPL di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Senada dengan Agung, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Yogyakarta Arofah, mengatakan pihaknya fokus mengembangkan KRPL pada lokasi-lokasi yang dianggap kekurangan akses ekonomi untuk pemenuhan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jumlah KRPL di Yogyakarta sudah 150-an lokasi, sedangkan di Sleman ada sekitar 47 KRPL, dan tahun 2018 bertambah sebanyak 5 lokasi,” ujar Arofah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Arofah, sebagai bentuk keseriusan program dan dukungan untuk pengentasan rentan terhadap rawan pangan, Provinsi DIY akan menambah lokasi dari APBD di masa-masa mendatang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ketua atau perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) Tanjung Lestari, Desa Pendowoarjo, Kecamatan Sleman, Teresia Yuliani mengungkapkan kendala yang dihadapi oleh kelompoknya dalam pengembangan KRPL ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pertama kami kesulitan akses air untuk bibit dan kedua lokasi pembibitan relatif jauh dari pemukiman warga,” ungkap Teresia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menanggapi hal tersebut, Agung menyarankan agar KWT sementara menggalakkan pembibitan dipekarangan rumah karena jangkauan air lebih mudah, selain itu juga meminta menambah polibag agar kebutuhan pangan tercukupi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya lihat saat ini sudah ada 30-45 polibag di setiap pekarangan rumah. Kedepan harus ditingkatkan menjadi 75 polibag agar dampaknya lebih besar,” ujar Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Desa Pendowoarjo, Catur Sarjumiharta juga menyampaikan rasa syukur atas dukungan pemerintah pusat kepada warga desa atas program KRPL.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami dari perangkat desa dukung penuh program KRPL ini karena sangat bermanfaat bagi warga. memang disini saat ini musim kering, tetapi warga tak menurunkan semangat menanam karena mereka butuh”, kata Catur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agung juga menambahkan bahwa berdasarkan kajian ekonomi untuk KRPL, program ini sangat membantu ekonomi rumah tangga dalam menghemat pengeluaran Rp 750 ribu hingga Rp 1,2 juta/ rumah tangga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini harus dilanjutkan dan dikembangkan karena manfaatnya besar,” pungkas Agung.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *