Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 December 2018

Makin Untung Dengan Bertanam Jeruk Nipis Kowang Agung

Makin Untung Dengan Bertanam Jeruk Nipis Kowang Agung
20 December 2018

Makin Untung Dengan Bertanam Jeruk Nipis Kowang Agung

Pilarpertanian - MAKIN UNTUNG DENGAN BERTANAM JERUK NIPIS KOWANG AGUNG
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pilar – Desa Kebonagung adalah salah satu wilayah yang berada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Salah satu komoditi yang menjadi andalan warga setempat adalah jeruk nipis Kowang Agung, Selain itu petani juga mengembangkan budidaya rambutan, srikaya, klengkeng, manga, nanas, jeruk siam, papaya dan buah naga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Jeruk nipis termasuk komoditas baru di kalangan petani desa Kebonagung kecamatan Ujung Pangkah, Gresik. Petani mulai menanam jeruk nipis sebagai usaha atas kegagalan pengembangan jeruk siam akibat serangan berat CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) atau kerusakan pembuluh floem tanaman jeruk pada awal 2010 lalu. Keuntungan dari usaha budidaya jeruk nipis ini mulai telah terasa sekitar 7 tahun terakhir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bertanam jeruk nipis relatif mudah dan murah dibanding usaha jeruk lainnya. Buah ini lebih tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Permintaan buah jeruk nipis cukup tinggi baik untuk usaha kuliner berikut olahan di Jawa Timur dan daerah lainnya. Jeruk nipis asal daerah ini kuat selama masa pengangkutan dan memiliki daya simpan sampai lebih 2 minggu di suhu ruangan tanpa penurunan kualitas. Keunggulan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi petani jeruk nipis di sini”, ujar Syaiful (40), champion jeruk nipis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Ir. Eko Anindito Putro menyatakan, “Saat ini kurang lebih 400 pertanaman jeruk nipis di kabupaten Gresik. Sentra terbesarnya di desa Kebun Agung – Ujung Pangkah. Di desa ini sekitar 1.400 warga bertanam jeruk nipis dengan total luas lahan sekitar 200 ha dan 90 persen di antaranya dikembangkan di pekarangan maupun tegalan”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Produksi jeruk nipis di Gresik mencapai 9.600 ton dengan produktivitas rata-rata 48 ton per ha. Dibanding jeruk nipis lainnya, jeruk nipis dari Gresik ini sudah sangat terkenal di pasar dan identik dengan jeruk nipis bermutu. Hal ini membuat jeruk nipis asal Gresik ini memiiliki harga yang lebih mahal di pasar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tizuddin (35), Sekretaris kelompok tani Kowang menyebutkan, “Keunggulan jeruk nipis Gresik ini antara lain karena lebih tahan simpan, kadar air lebih tinggi dan persentase buah kualitas super lebih besar, sehingga harganya pun lebih tinggi dibandingkan jeruk nipis dari daerah lain”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Harga jual jeruk nipis bisa berfluktuasi. Pada saat musim kemarau harga jeruk nipis di tingkat petani dapat mencapai Rp 16 – Rp 20 ribu per kg, sedangkan saat musim hujan sekitar Rp 4 – 6 ribu per kg. Dengan rata-rata produksi selama setahun 30 ton dan harga rata-rata minimal Rp 5 ribu per kg, maka pendapatan petani jeruk di Gresik diperkirakan Rp 150 juta per tahun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Perbenihan Hortikultura Sukarman menyatakan bahwa Kementerian Pertanian sangat memberikan perhatian dan dukungan penuh bagi pengembangan komoditas unggulan daerah, termasuk jeruk nipis. “Kami telah mendorong pendaftaran varietas jeruk nipis Kowang Agung dari Gresik ini dan kami rencanakan pada bulan Januari 2019. Varietas ini akan disertakan dalam sidang pembahasan TP2V untuk proses pelepasannya”. Dengan pendaftaran dan pelepasan varietas ini diharapkan semakin mendorong pengembangan jeruk nipis lebih massif.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *