Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

21 April 2020

Meroket, Ekspor PKE Asal Kaltim ke Manca Negara

Meroket, Ekspor PKE Asal Kaltim ke Manca Negara
Foto : Palm Kernel Expeller (PKE) Yang Merupakan Limbah Kelapa Sawit
21 April 2020

Meroket, Ekspor PKE Asal Kaltim ke Manca Negara

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Samarinda kembali mengapresiasi pelaku usaha di sub sektor Perkebunan berupa Palm Kernel Expeller (PKE) yang telah berhasil meningkatkan signifikan volume ekspornya di pasar global.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan permohonan sertifikasi karantina untuk ekspor PKE di Karantina Pertanian Samarinda tercatat sebanyak 18,2 ribu ton dengan nilai ekonomi Rp. 80,38 miliar di triwulan pertama tahun 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini meningkat sepuluh kali lipat dibanding periode sama tahun 2019 yang hanya berhasil membukukan sebanyak 1,7 ribu ton dengan perolehan nilai ekonomi Rp. 14,4 milyar. Loncatan volume yang menggembirakan ditengah situasi yang melamban akibat pandemi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Siapa menyangka kalau PKE, yang merupakan limbah kelapa sawit yang diperoleh dari hasil proses pengolahan inti sawit menjadi minyak sawit dan dibuang percuma sebagai ampas industri minyak sawit, bisa menjadi komoditas unggulan Samarinda,” kata Agus Sugiyono, Kepala Karantina Pertanian Samarinda saat menyerahkan sertifikat kesehatan tumbuhan, Selasa (21/4) di kantornya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agus juga menerangkan, PKE atau yang lebih dikenal dengan istilah bungkil kelapa sawit merupakan salah satu hasil produk turunan dari kelapa sawit berbentuk serbuk seperti tanah, biasanya digunakan sebagai pakan ternak di beberapa daerah di tanah air dan juga di pasar global.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini, negara peminat bungkil kelapa sawit juga terus bertambah. Dari data lalu lintas ekspor diwilayah kerjanya, Agus menyebutkan pasar ekspor di tahun 2019 hanya Vietnam dan Malaysia. Dan kini produk PKE asal Samarinda berhasil menembus Thailand, Jepang, Malaysia dan Cina.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penguatan Sistem Perkarantinaan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari tempat terpisah Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, menjelaskan bahwa secara nasional, tren sertifikasi ekspor PKE juga meningkat, baik volume juga negara tujuan ekspornya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Jamil, keberhasilan komoditas ini menembus pasar global merupakan pencapaian penting, karena masing-masing negara tujuan memiliki persyaratan teknis yang ketat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Inilah tugas kami untuk mengawal juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin di negara tujuan,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk itu, pihaknya selaku otoritas karantina terus lakukan penguatan sistem perkarantinaan, seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ekspor Komoditas Lainnya
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Disamping PKE, Karantina Pertanian Samarinda juga rutin setiap bulannya melayani sertifikasi ekspor sub sektor Kehutanan berupa kayu kruing, kayu meranti, kayu lapid, kayu vener, kayu olahan dan tercatat sebanyak 6,6 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp. 107,52 miliar di triwulan pertama tahun 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebelum Phytosanitary Certificate (PC) yang merupakan persyaratan negara tujuan ekspor ini diserahkan dilakukan serangkaian tindakan karantina berupa perlakukan fumigasi guna memastikan kayu tersebut sehat dan aman di negara tujuan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita harus pastikan produk pertanian yang dilalulintaskan aman dan sehat supaya tetap terjamin akseptabilitasnya di negara mita dagang, untuk menambah devisa negara,” ujar Agus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pertanian Berbasis Kawasan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam tiap kesempatan terus mengingatkan akan potensi pertanian tanah air. Tugas kita menggarapnya untuk kesejahteraan masyarakat khususnya petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seluruh direktorat teknis dilingkup Kementan fokus untuk program peningkatan produksi dan nilai tambah, khususnya bagi komoditas strategis dan juga komoditas yang memiliki potensi dan peluang ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Jamil menjelaskan Barantan dengan fungsi fasilitator perdagangan produk pertanian telah menyiapkan aplikasi peta potensi komoditas ekspor (iMACE).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan aplikasi ini, kita dapat memetakan produk pertanian yang memiliki pasar di luar negeri. Harapannya ini dapat mendorong pembangunan pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor diseluruh tanah air, ” tutup Jamil. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *