Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

01 May 2019

Pala Organik Ambon Meluncur ke Uni Eropa dan Timur Tengah

Pala Organik Ambon Meluncur ke Uni Eropa dan Timur Tengah
01 May 2019

Pala Organik Ambon Meluncur ke Uni Eropa dan Timur Tengah

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor biji pala organik sebanyak 83 ton serta bunga pala (fulli) sebanyak 60 ton. Ekspor ini memiliki tujuan negara Eropa Belanda, serta negara Asia Dubai dan India. Tak main-main, nilai ekspor ini jumlahnya mencapai Rp24.075.000.000.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jika dirinci, nilai untuk biji pala sebesar Rp11. 475.000.000 dan fulli sebesar Rp12.600.000.000,” ujar Direktur Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, Rabu (1/5).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut dia, ekspor ini merupakan momentum yang penting untuk memulai kejayaan produk organik. Apalagi, biji pala Maluku merupakan hasil budidaya sejumlah kelompok tani berbasis komoditas perkebunan yang diproduksi langsung PT. Kamboti Pusaka Maluku.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Terlebih permintaan pala sangat besar dari negara tetangga. Maka itu, produksi pala memiliki potensi besar yang sangat luar biasa,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kasdi mengatakan, Kementan berkomitmen akan mendukung semua aspek hulu dengan menyediakan bantuan-bantuan benih yang bermutu, berkualitas dan memikili produktivitas dua hingga tiga kali lipat dari saat ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produktivitas saat ini hanya 0,4 ton per hektare. Kita akan membuat bibit unggul dengan produktivitas 1,2 ton per hektare. Nah itu kita penuhi maka sangat luar biasa,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia mengatakan, penyediaan benih unggul dan bermutu tersebut dilakukan melalui program Bun500 atau benih unggul komoditas perkebunan sebesar 500 juta batang selama enam tahun ke depan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Disisi lain, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan saat ini tengah melakukan kegiatan peremajaan, intensifikasi, rehabilitasi, penyediaan unit pengolahan hasil dan alat pasca panen pala dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman serta mutu kualitas produk yang dihasilkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kementan juga akan mendukung petani dari aspek hilirnya, baik itu penanganan pasca panen, pengolaan, packaging branding hingga pada pasar. Nah, di ujungnya bapak karantina yang diberi tugas Kementan untuk membuka pasar selebar-lebarnya ekspor,” kata Kasdi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sekedar diketahui, data statisktik perkebunan tahun 2017 mencatat luas lahan perkebunan pala di Indonesia mencapai 196.983 hektare, dengan produksi sebesar 32.805 ton dan produktivitas sebesar 441 kg/ha/tahun. Semua perkebunan tersebar di sejumlah daerah seperti Kepulauan Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Bali, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kesempatan ini, Kasdi juga menyerahkan bantuan benih pala sebanyak 11.448.634.000 dengan rincian, 234.000 benih pak, 30.000 benih cengkeh dan 48.000 benih kelapa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain itu ada juga bantuan pupuk NPK 10 ton, pupuk organik 150 ton, peralatan pengendalian OPT cengkeh 1 set dan unit pengolahan hasil (UPH) kelapa dan peralatan pasca panen pala,” tukasnya.( LT).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *