Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

31 August 2018

Pengembangan Komoditas Hortikultura Diarahkan Berkualitas Ekspor dan Mensejahterakan Petani

Pengembangan Komoditas Hortikultura Diarahkan Berkualitas Ekspor dan Mensejahterakan Petani
31 August 2018

Pengembangan Komoditas Hortikultura Diarahkan Berkualitas Ekspor dan Mensejahterakan Petani

Pilarpertanian - Pilar – Kementerian Pertanian (Kementan) memfokuskan program pengembangan budidaya sayuran, buah, tanaman hias dan tanaman obat untuk memenuhi pasar dalam negeri dan ekspor sehingga kesejahteraan petani terus meningkat. Misalnya di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, telah dikembangkan sayuran untuk pangsa supermarket dan bahkan rutin diekspor ke Jepang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanan Andi Amran Sulaiman agar menjadi inspirasi bagi pemuda tani mengembangkan jenis komoditas tertentu, bermutu sesuai permintaan pasar. Ada berbagai jenis sayuran khusus dan segmen pasar yang khusus pula.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jenis sayuran yang tidak biasa dibudidayakan petani pada umumnya. Proses budidayanya juga memperhatikan lingkungan, serta memberdayakan masyarakat sekitar. Hasilnya secara ekonomi lebih menguntungkan,” ujar Dirjen Hortikultura Suwandi saat mengunjungi budidaya sayuran di Cicalengka, Bandung, Jumat (31/8/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Leo Rueben Direktur Utama PT. Saribhakti Bumi Agri mengatakan mulai tahun 2012 terjun ke usaha budidaya sayuran. Berawal dari lahan yang cukup sempit, tapi sekarang total lahanya mencapai 36 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“iya saya tahun 2012 mulai dari nol dengan lahan sempit belajar tanam sayuran. Alhamdulillah sekarang total sudah 36 hektar. Sebagian ditanami buah jambu kristal, jeruk dan lainnya, tapi kami fokus tanam sayuran jenis ini,” ungkap Leo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Leo mengungkapkan kawasan sayuran di Cicalengka, Bandung dulunya merupakan lahan tandus. Ketinggiannya 900 hingga 1200 mdpl, hanya mengandalkan air hujan, namun ada potensi sumber air di gunung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dari kondisi ini, saya membuat banyak bak penampung air, membuat kompos dari kotoran ternak dan limbah tanaman dan mulai menerapkan budidaya organik. Ini saya bermitra dengan 34 orang kelompoktani Bakti Tanjungsari dan juga mempekerjakan 60 tenaga laki laki dan perempuan dari desa sekitar,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jenis sayuran Jepang yang ditanam seperti nashubi, kyuri, mizuna, shironegi, komatsuna, asparagus, juga ada butternut pumpkin dan lainnya. 65 persen untuk pasar supermarket di Bandung, Jakarta, Surabaya dan Bali, dan sebagian diekspor ke Jepang,” sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Leo mengatakan sejak tahun 2017, komoditas sayuranya sudah diekspor mencapai 500 ton dan diharapkan 2018 lebih tinggi lagi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk pemasaran sayuran lokal yakni dengan menghimpun pasokan wortel dari petani wilayah Lembang, Garut dan sekitarnya,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Jumhana mengatakan, Kabupaten Bandung dengan topografi pegunungan merupakan daerah subur sebagai sentra sayuran. Kentang, wortel, stroberi, buncis, tomat, terong, slada, cabai, bawang dan lainnya tumbuh subur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produksi sayuran terus ditingkatkan secara keberlanjutan dengan menggunakan benih unggul dan budidaya ramah lingkungan dengan memprioritaskan penggunaan pupuk dan pestisida hayati,” sebutnya.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *