Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

23 September 2018

Program Kawasan Mandiri Pangan, Tingkatkan Pendapatan dan Entaskan Kemiskinan

Program Kawasan Mandiri Pangan,  Tingkatkan Pendapatan dan Entaskan Kemiskinan
23 September 2018

Program Kawasan Mandiri Pangan, Tingkatkan Pendapatan dan Entaskan Kemiskinan

Pilarpertanian - Pilar – “Melalui pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi di Kawasan Mandiri Pangan, saya yakin dapat meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya juga berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi saat mengunjungi Kawasan Mandiri Pangan (KMP) di Kabupaten Gianyar, Bali, Jum’at (21/9/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kawasan Mandiri Pangan merupakan kegiatan prioritas nasional BKP yang dilaksanakan pada daerah rentan rawan pangan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat, penguatan kelembagaan dan dukungan lintas sektor untuk mendorong usaha produktif budidaya pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan KMP diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan penyediaan pangan yang mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat, terutama masyarakat miskin di lokasi sasaran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tahun ini, Provinsi Bali mendapat alokasi kegiatan KMP di Desa Taro, Kecamatan Tegal Lalang, Kabupaten Gianyar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya pesankan agar bantuan pemerintah dikelola dengan baik, dan menjadi modal usaha sehingga bisa menggerakan ekonomi anggota dan memberi keuntungan. Kalau ini dijalankan dengan baik, KMP ini akan bisa berkelanjutan,” pesan Agung menegaskan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
”Saya harapkan dari modal yang diberikan bisa bertambah setidaknya menjadi dua kali lipat di akhir tahun ini,” tambah Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Agung, dengan adanya penambahan modal, usaha kelompok bisa diperbesar dan hamparan diperluas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau usaha mulai maju, keuntungan yang didapat sebagian dapat dinikmati, tetapi sebagian harus digunakan kembali untuk memperluas usaha kelompok,” ujar Agung mengingatkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kawasan Mandiri Pangan ini akan dikembangkan menjadi Sentra Usahatani Berkelanjutan (PSUB) dengan hamparan minimal 100 ha dengan melibatkan 10 kelompok tani yang tergabung dalam gapoktan. Adapun komoditi yang diusahakan meliputi tanaman pangan, hortikultura dan ternak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengembangan Sentra Usahatani Berkelanjutan (PSUB) merupakan kegiatan di hulu dan hilir secara terintegrasi pada satu atau lebih tahapan pengolahan untuk menghasilkan produk pangan dan non pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ni Made Neka, ketua kelompok tani Gunung Mekar menyampaikan, bahwa bantuan yang diberikan pemerintah digunakan untuk budidaya Bunga Gumitir, cabai, dan kentang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dari budidaya Bunga Gumitir sudah didapatkan keuntungan, selanjutnya dari budidaya cabai dan kentang tidak lama lagi juga akan mulai panen, sehingga pada akhir tahun modal kami akan bertambah” kata Neka.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara kelompok tani yang lain, yaitu Prameswari dengan ketua kelompok Ni Made Suwartini melakukan budidaya sayuran, antara lain pokcai, sledri, dan cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sebelum ada kegiatan KMP ibu-ibu di sini hanyalah ibu rumah tangga, tetapi sekarang kami punya kegiatan yang menghasilkan pendapatan dan menekan pengeluaran rumah tangga,” ujar Suwartini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agung yang didampingi Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Benny Rachman, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Mardiana, merasa puas melihat kinerja KMP ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tolong terus dikembangkan agar KMP ini bisa berkelanjutan,” pungkas Agung.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *