Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 November 2018

Semangat Patu-Patu Dari Bumi Gorontalo

Semangat  Patu-Patu Dari Bumi Gorontalo
17 November 2018

Semangat Patu-Patu Dari Bumi Gorontalo

Pilarpertanian - Pilar – Melanjutkan kunjungan kerja di BPTP Gorontalo, Kepala Balai Besar Pengkajian berkenan meninjau salah satu kegiatan di BPTP Gorontalo, tepatnya di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bone Bolango. Tujuan utama perjalanan ini menuju Gapoktan Rukun Makmur yang memakan waktu kurang lebih 2 jam dari Kota Gorontalo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gapoktan ini merupakan pelaksana Kegiatan Model Pengembangan Pertanian Bioindustri Padi dengan Sistem Integrasi Tanaman Padi dengan Ternak di Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini diharapkan dapat membangun Model pertanian bioindustri padi integrasi dengan ternak berorientasi pada pemenuhan pangan (food), pakan (feed), dan biofuel.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Model bioindustri disini termasuk ke dalam level ke-3. Pada tingkat ini ditandai dengan zero waste, terjadi peningkatan nilai tambah dalam semua aspek bagian, berkelanjutan, dan kembali kepada organik” papar Dr. Awaluddin Hipi, Kepala BPTP Balitbangtan Gorontalo yang mendampingi kunjungan kerja ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Model bioindustri di sini telah memasuki tahun ke-4. Melalui kegiatan ini, telah tersusun dan beraktivitas dengan baik integrasi ternak sapi dengan padi. Padi menghasilkan beras dan limbah berupa jerami, dan dedak. Beras yang diperoleh dengan sistem organik, memiliki kisaran harga Rp. 12.500,- per kilogram, lebih tinggi Rp. 3.500,- daripada beras setempat yang diproduksi secara umum.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Limbah berupa jerami dimanfaatkan sebagai bahan utama kompos, yang mengandung silikat yang sangat baik bagi tersedianya nutrisi padi pada pertanaman selanjutnya. Sementara dedak digunakan sebagai bahan pakan utama sapi. Pemeliharaan sapi di kandang memperoleh pakan utama dari dedak, dan ditambahkan rerumputan atau hijauan makan ternak (HMT) lainnya sebagai pelengkap nutrisinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sapi yang dipelihara merupakan sapi Bali dengan tujuan penggemukan. Capaian lainnya yaitu limbah dari kandang yang berupa kotoran dan urin sapi, dialirkan ke dalam digester biogas, sehingga gas yang dihasilkan telah dapat dimanfaatkan dalam rumah tangga petani. Hasil limpahan akhir dari kotoran sapi dimanfaatkan sebagai pupuk organic yang telah dibentuk dalam granuler dan dikemas dalam kantong plastik ukuran kemasan 25 kg. Sementara limbah cair berupa urin sapi dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik yang sebagian besar diplikasikan kembali ke lahan padi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tahun 2019 nanti merupakan tahun terakhir dalam pendampingan Badan Litbang Pertanian dan BPTP Balitbangtan Gorontalo dalam Model Bioindustri ini. Artinya, kegiatan Model Biodustri ini harus sudah mencapai tahapan Korporasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harapannya jika tahapan korporasi ini dapat dicapai maka peningkatan nilai tambah bagi harga beras organik, dan peningkatan pendapatan petani akan dapat dicapai dengan baik,” pesan Haris sebelum meninggalkan lokasi. (SHP)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *