Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 December 2018

Tingkatkan Sarana dan Prasarana, Kementan Dongkrak Kesejahteraan Petani

Tingkatkan Sarana dan Prasarana, Kementan Dongkrak Kesejahteraan Petani
17 December 2018

Tingkatkan Sarana dan Prasarana, Kementan Dongkrak Kesejahteraan Petani

Pilarpertanian - Pilar – Kementerian Pertanian RI (Kementan) terus meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung produktifitas sektor strategis yang memiliki peranan penting terhadap perekonomian masyarakat, terutama kemajuan petani Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Pending Dadih Permana mengatakan, saat ini sektor pertanian memiliki banyak komponen pendukung yang peranannya sangat vital terahadap kemajuan pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Nah, sarana dan prasarana pertanian ini menentukan dalam peningkatan produksi pertanian yang diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan petani,” kata Dadih, Rabu (15/12).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Dadih, beberapa program yang mendukung sarana ini antara lain berupa pengembangan dan pengelolaan air, sistem pembiayaan usaha, sistem mekanisasi, fasilitasi penyediaan pupuk bersubsidi dan pendaftaran maupun pengawasan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Program itu sangat berdampak positif bagi peningkatan produk hingga kesejahteraan petani. Tercatat adanya peningkatan IP lahan persawahan sebanyak 0,5 di wilayah yang mengalami perbaikan irigasi,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, para petani juga merasa aman dalam melakukan produksi karena pemerintah sudah menyediakan layanan asuransi pertanian yang mampu menggenjot potensi lahan penghasil padi baru melalui optimasi lahan rawa di beberapa wilayah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Secara nyata program tersebut telah memberi dampak terhadap peningkatan IP (Indeks Pertanaman), penambahan luas baku lahan, penambahan luas tambah tanam, perlindungan usahatani, dan peningkatan produktivitas,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengelolaan Pengairan Persawahan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kurun waktu 4 tahun, Dirjen PSP telah membangun jaringan irigasi tingkat usaha tani dan pengembangan sumberdaya air dengan model padat karya. Jaringan yang meliputi irigasi tersier, perpompaan, embung serta dam parit ini nantinya langsung dikelola oleh petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pemerintah telah melakukan rehabilitasi irigasi tersier untuk mengairi lahan seluas 3,12 juta hektar. Irigasi ini rata-rata mampu meningkatkan IP 0,5 yang mampu meningkatkan produksi padi sebanyak 16,36 juta ton atau beras setara 8,18 juta ton,” bebernya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain irigasi, pemerintah juga membangun dan mengembangkan embung, dam parit dan long storage. pengembangan ini dilakukan selama kurang lebih empat tahun yang mencapai 2.956 unit dengan estimasi luas layanan seluas 25 hektar per unit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dampak positif lain ialah pengelolaan irigasi pertanian sangat dirasakan pada musim kemarau. Kondisi kekeringan yang begitu ekstrem dan masif akibat El-Nino, mampu meningkatkan produksi padi tahun 2015 mencapai 75,39 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau meningkat 6,42 persen,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Optimasi Lahan Rawa
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan data dari Pusdata, Indonesia memiliki potensi lahan rawa seluas 33,4 juta hektar yang terdiri dari lahan pasang surut dan rawa lebak. Dari jumlah tersebut, 9,3 juta hektar diantaranya diperkirakan mampu mengembangkan budidaya pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami tidak menyia-nyiakan potensi ini untuk mengimplementasikan pengairan sehingga mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas. Hal ini telah dirintis sejak tahun 2016 sampai 2018 ini,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pilot percontohanya telah dibuat di Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, dan Kalimantan Selatan. Optimasi lahan rawa ini merupakan salah satu solusi untuk mengantisipasi besarnya alih fungsi lahan pertanian produktif,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengaturan Dan Pengawalan Penyaluran Pupuk
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Guna menjamin ketersediaan pupuk dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), pemerintah telah mengatur harga pupuk melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 47/Permentan/ SR.310/12/2017 tentang alokasi dan HET tertinggi pupuk bersubsidi tahun 2018. Tahun 2015, pemerintah menyalurkan pupuk subsidi sebanyak 8.893.095,37 ton, kemudian tahun 2016 9.197.764,55 ton, tahun 2017 9.270.008,35 ton, dan pada tahun 2018 sebanyak 7.409.250 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jenis pupuk yang disalurkan berupa Urea, SP36, NPK, ZA dan pupuk organik. Kemudian pengawasan pupuk organik. Kemudian pengawasan pupuk dan pestisida juga dilakukan agar petani yang berhak menerimanya secara langsung,” pungkasnya. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *